Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rugi Terus, Operasional Malaysia Airlines Harus Diperiksa

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan direktur utama Malaysian Airlines Systems Bhd Tan Sri Dr Abdul Aziz Abdul Rahman menyatakan, pemerintah Malaysia harus membentuk tim yang terdiri dari sejumlah pakar. Tim itu bertugas memeriksa operasional maskapai Malaysia Airlines Berhad.

Sebab, rencana restrukturisasi maskapai tersebut senilai 6 miliar ringgit dianggap gagal. Pemegang saham tunggal Malaysia Airlines, Khazanah Nasional Bhd telah menyuntikkan investasi tersebut untuk mendukung rencana restrukturisasi Malaysia Airlines yang diluncurkan tahun 2014 silam.

Dikutip dari The Star, Senin (24/9/2018), Abdul Aziz menuturkan, ketimbang mencatat laba, Malaysia Airlines membukukan kerugian selama tiga tahun berurut-turut. Pada tahun pertama implementasi rencana restrukturisasi, Malaysia Airlines menderita kerugian 1 miliar ringgit.

"Mulai tahun 2015 sampai 2017, mereka gagal. Di tahun keempat (2018), kita belum tahu. Kita harus menunggu hingga akhir tahun ini untuk melihat hasilnya," ujar Abdul Aziz.

Ia mengungkapkan, apabila pada tahun 2018 ini Malaysia Airlines menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya, maka ada harapan restrukturisasi bisa berjalan dengan baik. Namun, apabila kinerja maskapai tersebut buruk, maka pemerintah harus meninjau operasional Malaysia Airlines.

"Uang pemerintah adalah uang rakyat. Modal yang diberikan kepada Malaysia Airlines adalah uang rakyat dan bisa dipertanyakan. Dalam hal kerugian, (rencana) restrukturisasi telah gagal," ungkap Abdul Aziz.

Abdul Aziz mengatakan, Malaysia Airlines berdarah-darah karena tingginya biaya operasional. Salah satunya adalah lantaran tingginya gaji yang dibayarkan kepada jajaran manajemen yang merupakan orang asing, termasuk direktur utama, direktur operasional, dan sejumlah pimpinan komersial lainnya.

Alasan lainya adalah pembelian pesawat berbadan lebar Airbus A380. Menurut Abdul Aziz, keputusan pembelian pesawat itu adalah investasi yang buruk dan menyebabkan arus kas Malaysia Airlines tersedot.

Abdul Aziz menyarankan Malaysia Airlines melihat dan memperbesar bisnis kargo, maintenance, repair and overhaul (MRO) atau pemeliharaan dan perbaikan, serta binis katering penerbangan. Ia menyebut, Malaysia Airlines harus mengeksplorasi kesempatan besar bisnis kargo dan memperbesar portfolio bisnis di China, India, Taiwan, Hong Kong, Australia, dan Selandia Baru.

"Ketika saya pensiun tahun 1991, kita memiliki MRO kelas dunia (di mana maskapai dari) AS, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Singapura mengirim (pesawat) ke kami (untuk layanan MRO)," tutur Abdul Aziz.

 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/24/163824926/rugi-terus-operasional-malaysia-airlines-harus-diperiksa

Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke