BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Schneider
Salin Artikel

Mungkinkah Presensi Seminar Tak Perlu Lagi Pakai Tanda Tangan?

Sudah menjadi kelaziman, meja registrasi suatu acara dipenuhi pena serta kertas berkolom nama dan tanda tangan.

Petugas lantas duduk bersampingan menjaga presensi tersebut, seolah tak ingin ada satu peserta pun yang lupa mengisinya.

Dengan kondisi seperti itu, hiruk pikuk acap kali tidak terhindarkan. Antrean panjang sering terjadi ketika para peserta kesulitan mencari namanya. 

Bila hal itu terjadi pada acara yang berlangsung satu hari, mungkin kita akan mafhum.

Namun, coba bayangkan apabila kita menghadiri suatu konferensi sekian hari dan mesti mengulang proses sama setiap harinya? Tentunya kondisi tersebut bisa terasa menjengkelkan.

Mungkin inilah saatnya meninggalkan cara konvensional semacam itu dan menatap era baru mengisi daftar hadir.

Teknologi mutakhir tersebut dikenal dengan nama kode QR.

Praktisnya presensi dengan bantuan kode QR turut dirasakan Kompas.com saat mengikuti Innovation Summit Asia 2018, di Singapura, pada 19-21 September lalu.

Dengan cukup mengenakan kartu tanda peserta yang telah dicetak sebelumnya, kami tak perlu lagi mengisi presensi tanda tangan seperti lazimnya.

Di kartu tersebut, terdapat nama peserta, asal instansi, serta sebuah kode QR.

Ketika tamu akan masuk ke dalam, mereka akan mengucap "permisi" dan lantas melakukan pemindaian terhadap kode QR di kartu peserta.

Sebuah sensor merah menyeruak dari perangkat sang panitia dan dalam hitungan sekitar tiga detik, bunyi "biiipp" muncul tanda pemindaian berhasil.

"Terima kasih. Data kehadiran Anda sudah kami rekam dan selamat menikmati acara," ujar seorang panitia yang memindai kartu peserta Kompas.com.

Lebih kurang begitulah dampak perkembangan teknologi digital terhadap perubahan gaya hidup manusia.

Proses yang biasanya rumit bisa dijadikan sederhana. Bahkan, dalam contoh di atas, bisa menghemat penggunaan kertas dan turut mendukung pelestarian lingkungan.

Digitalisasi

Kemajuan era digital dalam kehidupan manusia memang menjadi fokus dalam Innovation Summit yang diselenggarakan Schneider Electric tersebut.

Dalam paparan utamanya, Chairman and Chief Executive Officer Schneider Electric Jean-Pascal Tricoire mengatakan, dunia kian lama kian digital.

"Kondisi itu menjadi peluang bagi manusia untuk lebih terkoneksi. Inilah peluang untuk masa depan lebih baik," ujar Jean, Rabu (19/9/2018).

Sebagaimana riset Cisco Global Mobile Data Traffic Forecast, pada 2020, terdapat sedikitnya 5,5 miliar pengguna gawai di seluruh dunia. Angka tersebut mencapai 70 persen dari populasi global.

International Energy Agency dalam laporannya World Energy Outlook 2017, memprediksi kebutuhan energi global akan meningkat 40 persen pada 2040 mendatang.

Kondisi itu tentunya menjadi tantangan bagi manusia untuk mengembangkan energi lebih optimal sekaligus lebih ramah lingkungan.

"Inilah yang mendasari kami terus berupaya mengembangkan teknologi EcoStruxure," imbuh Jean.

Asal tahu saja, EcoStruxure merupakan inovasi manajemen energi yang dapat diterapkan untuk beragam industri, mulai dari ritel, perkantoran, manufaktur, dan lain sebagainya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/25/090000326/mungkinkah-presensi-seminar-tak-perlu-lagi-pakai-tanda-tangan

Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke