Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah akan Bentuk Konsorsium untuk Kelola Bandara Komodo

Skema kerja sama pengusaha badan usaha (KPBU) dipilih pemerintah untuk mencari investor guna memperluas Bandara Komodo. Oleh karenanya, pemerintah bakal melakukan lelang terbuka terhadap investor yang berminat menanamkan modalnya di Bandara Komodo.

"Pemenang tender nanti bisa berkonsorsium dengan siapapun termasuk badan usaha milik negara (BUMN), tapi itu nanti baru diatur setelah tender," ucap Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Armand Hermawan di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Namun demikian, Armand belum bisa memastikan berapa presentase saham yang bakal dimiliki antar perusahaan dalam konsorsium tersebut.

Hal tersebut baru akan diatur di dalam rencana anggaran biaya proyek (RAP) ketika investor sudah menandatangani kontrak.

"Nanti akan ada di RAP. Semuanya bagaimana, mau berapa persen, semua bisa propose. Nanti semua anggota konsorsium akan membuat PT. Jadi konsorsium bisa internasional atau dalam negeri, BUMN kalau dalam KPBU dianggap sebagai badan usaha dari Indonesia," jelas Armand.

Terkait hal tersebut, Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana Banguningsih Pramesti mengatakan tender akan dilakukan pada Oktober 2018.

"Kemudian penentuan pemenang lelang November 2018. Tanda tangan kontrak KPBU pada Desember 2018. Financial close dan transisi pada semester I 2019, serta konstruksi sekaligus operasi pada semester II 2019-2044 karena masa konsesinya 25 tahun," sambungnya.

Masa konsesi hingga 25 tahun bisa menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Bandara Labuan Bajo yang saat ini tercatat memiliki kapasitas hingga satu juta penumpang per tahun.

Selain itu, tarif pengembalian investasinya pun cukup menggiurkan karena mencapai Rp 5,84 triliun.

"Kami pun berharap melalui skema KPBU ini akan tercipta peluang transfer knowledge antara calon mitra dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap pengelolaan bandar udara yang lebih efisien dan profitable," pungkas Polana.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/25/192632126/pemerintah-akan-bentuk-konsorsium-untuk-kelola-bandara-komodo

Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke