BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Schneider
Salin Artikel

Making Indonesia 4.0, Momentum Industri Indonesia Mapan

Setidaknya ada lima sektor manufaktur yang bakal diprioritaskan pengembangannya pada tahap awal implementasi Making Indonesia 4.0.

Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia.

“Selama ini, kelima sektor industri itu mampu berkontribusi sebesar 60 persen untuk produk domestik bruto (PDB), kemudian menyumbang 65 persen terhadap total ekspor, dan 60 persen tenaga kerja industri ada di lima sektor tersebut,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, seperti dilansir Kompas.com, Senin (11/6/2018).

Asal tahu saja, gagasan Making Indonesia 4.0 tidak lepas dari perubahan zaman masa kini. Dunia tengah memasuki revolusi industri ke-4, yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin modern yang terintegrasi jaringan internet (internet of things).

Nah, momentum global tersebut membuat Indonesia tak ingin hanya berpangku tangan.

Making Indonesia 4.0 diyakini membuat proses produksi manufaktur menjadi semakin efisien dan sekaligus kompetitif.

Ditemui di sela-sela Innovation Summit Asia 2018 di Singapura, Jumat (21/9/2018), Xavier mengatakan, besarnya populasi menjadi salah satu modal negara ini memenangkan era revolusi industri jilid empat.

“Sebagai negara terbesar ke-4 di dunia, Indonesia potensial sekali untuk mendongkrak industrinya, terutama di sektor manufaktur,” ucap Xavier.

Hanya saja, imbuh dia, besarnya jumlah penduduk itu tentunya mesti diimbangi dengan kualitas yang mumpuni.

“Ya, saya rasa program revitalisasi SMK (sekolah menengah kejuruan) telah berjalan dan kami pun berupaya terlibat di dalamnya. Tinggal bagaimana mencetak mereka siap kerja ketika lulus,” sambung Xavier.

"Kami telah mengidentifikasi, paling tidak ada 40 kota di Indonesia yang punya potensi untuk dikembangkan. Kotanya tak melulu besar, ada pula yang bersifat remote," tuturnya.

Wilayah seperti Kalimantan dan Sulawesi disebut Xavier memiliki potensi besar untuk digarap.

"Sebagaimana Anda tahu, pemenuhan energi antara pusat ibu kota Jakarta dengan kawasan remote belumlah seimbang. Ini menjadi fokus kepedulian kami juga," tuntasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/26/150600426/making-indonesia-40-momentum-industri-indonesia-mapan

Bagikan artikel ini melalui
Oke