Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Antonius Hari menyatakan bahwa itu merupakan bagian dari efisiensi yang memang didorong oleh OJK untuk bisa terjadi.
"Kalau dari segi institusional perbankan memang kita ingin mendorong efisiensi melalui itu karena lebih baik sebab biaya transaksi itu di kantor cabang pasti lebih besar daripada lewat mobile," jelas Antonius di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Namun demikian, Antonius meyakini bahwa sumber daya manusia (SDM) yang tergeser tersebut kemungkinan besar dipindahkan untuk bisa membantu di sektor teknologi informasi (TI).
"Saya yakin mungkin ada efisiensi atau pengurangan. Mungkin itu bisa dialokasikan ke bidang yang sekarang membutuhkan di era digitalisasi, seperti di sektor IT," imbuhnya.
Salah satu pekerjaan yang mungkin berkurang adalah teller di bank. Pasalnya, layanan digital perbankan saat ini memungkinkan nasabah untuk bisa membuka rekening baru tanpa harus datang ke kantor cabang atau kantor pusat.
"Misalnya kalau dulu untuk pembukaan rekening harus face to face sekarang regulasi yang ada memperbolehkan bisa pakai teknologi, cukup dengan HP saja bisa dan enggak perlu datang ke kantor cabang, cukup dari rumah," tutur Antonius.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/27/213400026/layanan-digital-berpotensi-kurangi-profesi-di-sektor-perbankan-