Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Siapkan Skema Kerjasama dengan Swasta untuk Kembangkan RS Kanker Dharmais

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali melakukan market sounding terkait pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Market sounding tersebut dilakukan tak lepas dari skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) terhadap proyek tersebut.

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) menjadi penjamin dalam proyek KPBU tersebut. Direktur Utama PT PII Armand Hermawan berharap para investor yang hadir pada market sounding menyatakan minatnya sehingga bisa berpartisipasi dalam tahap praqualifikasi lelang pekan depan.

“Sekarang kami menjaring masukan dari calon investor tentang proyek ini. Isu apa saja yang menjadi perhatian mereka. Dalam proyek KPBU memang semuanya harus transparan dan fair sehingga perjanjian kerjasama yang dibuat menguntungkan kedua belah pihak,” kata Armand dalam pernyataan resminya, Kamis (27/9/2018).

Adapun calon investor yang datang disebut Arman datang dari dalam dan luar negeri. Para investor tersebut di antaranya adalah PT PP, PT WIKA, Brainlab, PTSI, Mercurius Healt, Mayapada, Gobel, Bandana Securitas, Mandiri Securitas, Fujitsu Indonesia, dan Zeiss.

Sementara itu, Direktur RS Kanker Dharmais Abdul Kadir menyatakan alasan dipilihnya skema KPBU karena keterbatasan anggaran untuk membangun gedung rumah sakit baru dan pengadaan serta mengoperasikan peralatan medis kanker terbaru berupa Proton Beam Therapy (PBT).

Terkait hal tersebut, total investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan RS Kanker Dharmais adalah sebesar 160 juta dollar Amerika Serikat (AS).

“Kami mengharapkan para peserta lelang menawarkan desain arsitektur bangunan rumah sakit yang unik dan terbaru yang setara dengan RS bertaraf internasional. Secara fungsional, bangunan rumah sakit diharapkan dapat menjawab kebutuhan permintaan perawatan kesehatan yang mengikuti standar layanan perawatan kesehatan internasional,” jelas Abdul Kadir.

Abdul Kadir menambahkan, pengadaan PBT bertujuan untuk menjawab kebutuhan pengobatan kanker saat ini dan pada masa depan.

PBT merupakan fasilitas perawatan kanker terbaru yang lebih tepat dan efektif. Efek samping minimal terhadap jaringan sel dan organ sehat. Selain itu umur aset PBT bsia mencapai 30 tahun.

"Sampai saat ini belum ada PBT yang telah beroperasi di Asia Tenggara. Namun, Chakri Sirindrom di Bangkok dan National Cancer Center di Singapura telah memulai proses pengadaan atau instalasi PBT,” ungkap Abdul Kadir.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/27/224000726/pemerintah-siapkan-skema-kerjasama-dengan-swasta-untuk-kembangkan-rs-kanker

Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke