Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pascakrisis Keuangan Global, Gaji Pekerja Profesional Stagnan

NEW YORK, KOMPAS.com - Ketika banyak lini bisnis perlahan pulih pacakrisis keuangan melanda dunia 10 tahun lalu, nampaknya masih ada satu hal yang masih kurang mendapat perhatian, yaitu gaji dari para pekerja profesional muda dan tua di seluruh dunia.

Analisis terakhir yang dilakukan Korn Ferry menunjukkan, rata-rata penghasilan pekerja profesional tingkat pemula, menengah, dan manajer senior setelah inflasi lebih rendah dibandingkan pada tahun 2008. Adapun studi tersebut meninjau data gaji dari 19 negara di seluruh dunia.

Korn Ferry melihat, meski gaji memang tumbuh secara nominal, namun banyak hal yang kemudian terpangkas seiring dengan pertumbuhan inflasi.

“Fenomena stagnasi upah telah benar-benar global,” kata Ben Frost, yang memimpin bisnis Produk Penghargaan global Korn Ferry Hay Group.

Adapun mereka yang paling terdampak dari stagnasi adalah pekerja profesional pemula. Di Amerika Serikat, pekerja yang menghasilkan 100 dollar AS di tahun 2008, kini hanya menghasilkan kurang dari 98 dollar AS.

Adapun di negara lain seperti Brasil, gaji pekerja terpangkas sebesar 22 persen dari 10 tahun lalu, sementara pekerja India memiliki gaji lebih rendah 26 persen dibanding 10 tahun lalu dan pekerja Rusia memiliki gaji lebih sedikit 28 persen.

Namun, hanya pekerja level pemula di China yang memiliki gaji lebih besar dengan tingkat inflasi yang disesuaikan dibandingkan dengan 10 tahun lalu.

Sementara untuk tingkat menengah, pekerja profesioanl Amerika Serikat mendapat bayaran 2 persen lebih besar. Perhitungan disesuaikan dengan tingkat inflasi.

Upah riil juga mengalami pertumbuhan di tingkat manajer profesional, seperti profesional tingkat manajer di China yang mengalami pertumbuhan gaji sebesar 13 persen sejak 2008. Sementara di Amerika, upah riil mereka tumbuh sebesar 6 persen.

Namun demikian, dengan turunnya upah riil di enam negara yaitu Turki, Rusia, Indonesia, Italia, Argentina, dan Brasil mendorong turunnya rata-rata gaji profesional di seluruh dunia. Adapun negara-negara tersebut tercatat mengalami pergolakan politik, krisis, atau bahkan keduanya setelah 2008.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/28/102617526/pascakrisis-keuangan-global-gaji-pekerja-profesional-stagnan

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke