Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenhub Tambah Lagi Kapal Bantuan Bahan Pokok ke Sulawesi Tengah

Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo mengatakan, Kapal KN Miang Besar hingga saat ini telah memuat 3.544 unit bahan pokok.

"Bagi masyarakat sekitar Samarinda yang ingin menyumbang bagi warga Palu, Donggala dan sekitarnya akibat gempa dan tsunami masih dapat menyampaikan bantuannya sebelum kapal diberangkatkan menuju Palu," ujar Agus dala keterangn resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (30/9/2018).

Agus saat ini berada di Palu mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk meninjau kondisi pasca-gempa yang melanda Donggala dan Palu, Sulwesi Tengah, Jumat lalu.

Agus memerintahkan agar kapal KN Miang Besar mengisi air tawar maksimum di tangki kapal dengan kapasitas 200 ton. Hal ini untuk menyuplai masyarakat di Palu dan Donggala yang kekurangan air bersih.

Selain KN Miang Besar, Kemenhub juga memerintahkan kapal patroli KPLP KN Gandiwa dari Pangkalan PLP Bitung dan Kapal Kenavigasian KN Merak dari Distrik Navigasi Bitung berangkat menuju Palu.

"Hingga saat ini, 4 kapal negara telah diperbantukan untuk membawa misi kemanusiaan musibah gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah," ujar Agus.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam misi kemanusiaan Kementerian Perhubungan untuk korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, dipersilakan menghubungi Koordinator dan Pengendali Posko Peduli di Samarinda yaitu M.Dahri di 0822 13 200 300,Toto Mukarto (0811 100 707) Triono (0852 4192 9214) dan Widji (081346325507).

Saat ini, posko Quick Response Team (QRT) Kementerian Perhubungan yang telah terbentuk sejak Jumat (28/9/2018) lalu, terus memonitor dan memantau kondisi pasca gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah.

Telepon Posko QRT dapat dihubungi di nomor 021-3456614, 021-3451364 dan 081385253006.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/30/163459026/kemenhub-tambah-lagi-kapal-bantuan-bahan-pokok-ke-sulawesi-tengah

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke