"Menggalang dana saya kira enggak perlu karena tadi Bu Ani (Sri Mulyani) bilang ke saya dana dari kita cukup untuk bisa menangani itu," kata Luhut kepada awak media di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima Luhut, penanganan korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya saat ini sudah mulai membaik.
Dia mengimbau kepada seluruh pihak untuk tak berlarut-larut dalam kesedihan dan mulai kembali secara perlahan menata kehidupan di sana.
"Masalah Palu ini saya sampaikan duka cita sangat dalam, tetapi sekarang kita selesai emergency ini adalah pembangunan yang menjadi isu. Jadi kita enggak boleh menangis lama-lama, sedih lama-lama," ucap Luhut.
Adapun terkait dana penanganan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Menteri Keuangan Sri Mulyani siap mencairkan uang sebesar Rp 560 miliar seperti permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kita langsung proses hari ini supaya bisa dicairkan sesegera mungkin, bahkan kalau besok memungkinkan (dicairkan) perbankan," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Anggaran yang dicairkan berasal dari pos untuk BNPB. Namun, pemerintah juga akan menggunakan dana cadangan mengingat BNPB telah keluar banyak biaya untuk penanggulangan bencana di Lombok yang masih berlangsung hingga saat ini.
Sri Mulyani mengatakan, saat ini kondisi APBN sehat sehingga dana cadangan yang tersedia juga cukup untuk disalurkan ke Donggala dan Palu.
"Nanti kita akan lihat realokasi dari bendahara umum negara," kata Sri Mulyani.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/01/120600426/-kita-enggak-boleh-menangis-lama-lama--