Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

September 2018, Harga Beras dan Kentang Naik Tipis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah komoditas yang termasuk dalam kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami penurunan harga yang membuat September 2018 mengalami deflasi 0,18 persen.

Meski harga-harga bahan makanan turun, beberapa komoditas seperti beras dan kentang mengalami kenaikan harga.

"Beras naiknya 0,29 persen, kecil sekali, enggak sampai 1 persen. Sumbangan kepada inflasinya hanya 0,01 persen. Makanya tidak saya highlight, karena kecil sekali, ini biasa saja," kata Kepala BPS Suhariyanto melalui konferensi pers di kantornya, Senin (1/10/2018).

Selain kenaikan harga beras yang tipis pada September 2018, Suhariyanto juga melihat kondisi menjelang akhir tahun ini berbeda dengan periode yang sama tahun lalu. Pada tahun lalu, meski sama-sama ada kenaikan harga beras di tingkat eceran, cadangan beras pemerintah yang ada di Perum Bulog terhitung tidak aman.

"Tahun lalu, cadangan beras di Bulog enggak aman, sekitar 900.000 ton. Sekarang cadangan di Bulog relatif aman, ada sekitar 2,4 juta ton. Situasinya sangat berbeda," tutur Suhariyanto.

Dengan kondisi yang seperti itu, Suhariyanto meyakini harga beras hingga akhir tahun bisa tetap stabil. Terlebih memang tiga bulan menjelang akhir tahun sudah masuk dalam siklus atau musim tanam, sehingga produksi beras dalam negeri dipastikan menurun.

"Dengan cadangan Bulog yang cukup, saya yakin harga beras akan tetap stabil," ujar Suhariyanto.

Untuk kelompok bahan makanan lain hampir semuanya mengalami deflasi atau penurunan harga.

Beberapa komoditas besar yang menyumbang andil terhadap deflasi di antaranya daging ayam ras (0,13 persen), bawang merah (0,05 persen), ikan segar (0,04 persen), telur ayam ras, tomat sayur, dan cabai merah (masing-masing 0,03 persen), cabai rawit (0,02 persen), serta jengkol, kacang panjang, ketimun, tomat buah, dan bawang putih (masing-masing 0,01 persen).

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/01/132219826/september-2018-harga-beras-dan-kentang-naik-tipis

Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke