Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Percepat Bantuan, Pemerintah Perbaiki Manajemen Pembiayaan Bencana

"Kami tengah merumuskan perbaikan sistem dan instrumen pembiayaan, belajar dari pengalaman Indonesia sendiri maupun dari negara lain, agar pemerintah efektif membantu daerah terkena bencana secara cepat," kata Sri Mulyani melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com pada Senin (1/10/2018) malam.

Sementara ini, kebutuhan anggaran penanganan bencana di Palu, Donggala, dan beberapa tempat lain di Sulawesi Tengah, telah dipenuhi. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memanfaatkan dana on call atau siap pakai yang kapan saja bisa disalurkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna menangani bencana tersebut.

BNPB sebelumnya memiliki anggaran penanganan bencana sebesar Rp 560 miliar. Bila dalam perkembangannya membutuhkan tambahan dana, Sri Mulyani memastikan akan segera memproses kebutuhan tersebut selama berlakunya masa tanggap darurat.

Sri Mulyani menyebutkan, manajemen pembiayaan bencana sangat penting. Dalam setahun, rata-rata total kerugian negara dari bencana alam saja bisa mencapai Rp 22 triliun.

"Total kerugian itu di luar kerugian korban jiwa," tutur Sri Mulyani.

Dia turut memastikan Kemenkeu untuk terus menjaga kemampuan fiskalnya supaya kebutuhan penanganan bencana bisa dipenuhi. Penanganan bencana termasuk dari tahap pencegahan, penanganan masa tanggap darurat, hingga proses rehabilitasi serta rekonstruksi atau pembangunan kembali.

Mengenai manajemen pembiayaan bencana, tahun depan Kemenkeu akan mulai dengan pilot project. Tahapan uji coba dilakukan dalam wujud asuransi gedung pemerintahan yang kemudian akan diperluas untuk keseluruhan Barang Milik Negara (BMN).

"Segala kapasitas penanganan bencana di semua kementerian/lembaga akan dioptimalkan sehingga masyarakat yang terkena bencana segera tertangani dengan baik," ujar Sri Mulyani.

Hingga Senin pukul 13.00 WIB, BNPB mencatat jumlah korban jiwa 844 orang. Kemudian korban hilang 90 orang, korban luka berat 632 orang, dan jumlah pengungsi mencapai 48.025 jiwa yang tersebar di 103 titik.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/02/083900526/percepat-bantuan-pemerintah-perbaiki-manajemen-pembiayaan-bencana

Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke