Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akhir 2018, Pegadaian Targetkan Omzet Rp 130 Triliun

Direktur Utama Pegadaian Sunarso meyakini kinerja akan terus positif hingga akhir 2018. Per Agustus 2018, Pegadaian memiliki omset mencapai Rp 87,031 triliun.

Pegadaian menargetkan mampu meraih omset hingga Rp 130 triliun di akhir 2018. Sedangkan untuk laba bersih juga ditargetkan sebesar Rp 2,7 triliun, naik dari perolehan 2017 sebesar Rp 2,5 triliun.

Pegadaian juga menargetkan aset meningkat menjadi Rp 58 triliun serta jumlah penyaluran pinjaman naik sekitar Rp 10 triliun menjadi Rp 48,3 triliun.

“Dalam lima tahun kedepan, visi utama kami, Pegadaian harus menjadi the most valuable finance company in Indonesia. Itu akan diukur dengan ukuran-ukuran kinerja keuangan," ujar Sunarso dalam keterangan tertulis, Kamis (4/10/2018).

Selama kuartal III, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 1,843 triliun, naik dari posisi sama tahun lalu sebesar Rp 1,644 triliun, atau tumbuh sebesar 12 persen. Kenaikan laba bersih ditopang oleh melonjaknya pendapatan sebesar Rp 7,540 triliun. Sementara beban usaha tercatat sebesar Rp 5,018 triliun.

Sunarso mengatakan kinerja positif di kuartal III menunjukkan bahwa perseroan masih dipercaya masyarakat meski perusahaan gadai swasta terus berkembang.

Pegadaian telah menyiapkan diri untuk meningkatkan jangkauan layanan dengan program Corporate Social Responsibility yang disebut Pegadaian Bersih-Bersih, yang terdiri dari Program Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih Lingkungan.

Untuk mencapai semua itu, strategi yang sudah disiapkan Pegadaian dikenal dengan nama G5star. Terdiri dari Grow core, Grab New Business Opportunity, Grooming Talent, Generation Ztechnologyatau The Latest Technology, serta Great Culture.

Dengan tercapainya program transformasi di tubuh Pegadaian, diharapkan kinerja Pegadaian akan semakin tumbuh berkembang kedepannya.

"Selain mencari keuntungan, kami juga harus mencari nama baik. Karena itu, mimpi kami selanjutnya, adalah menjadi bagian dari inklusi keuangan nasional yang penting,” kata Sunarso.

Sunarso mengatakan, tahun ini, Pegadaian menargetkan memiliki 8.044 agen diseluruh Indonesia, yang terdiri dari 3.000 agen gadai, 6.000 agen pemasaran, dan 2.044 sales force. Hingga akhir Agustus 2018, jumlah agen yang sudah bergabung sebanyak 6.003 agen diseluruh Indonesia.

Jumlah agen saat ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 1,45 persen. Sementara untuk memperluas jangkauan layanan, selain menambah jumlah agen, Pegadaian juga memberikan layanan online melalui aplikasi, menambah produk baru seperti gadai tanpa bunga, gadai tanah syariah, dan layanan berbasis fintech.

Namun, kondisi persaingan di bisnis gadai semakin ketat, dengan terbitnya Peraturan OJK 31/2016 yang memungkinkan masuknya pemain-pemain baru di industri gadai, seperti fintech. Sampai saat ini, pergadaian swasta yang terdaftar maupun yang mendapatkan izin OJK sebanyak 52 perusahaan.

Hingga akhir Agustus 2018, Pegadaian memiliki sebanyak 12 kantor wilayah yang membawahi sekitar 4.571 outlet. Jumlah ini mampu melayani sebanyak 6.992 ribu nasabah, dengan omset mencapai Rp 87,031 triliun.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/04/100200526/akhir-2018-pegadaian-targetkan-omzet-rp-130-triliun

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke