Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Ketidakpastian Global, Pertumbuhan Asia Pasifik Masih Positif

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan ekonomi Bank Dunia menyebutkan bahwa meski lingkungan eksternal kurang menguntungkan, namun prospek pertumbuhan negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik masih positif meski melambat.

Pertumbuhan negara-negara berkembang di wilayah tersebut tahun ini diperkirakan turun menjadi 6,3 persen dibandingkan 2017 lalu. Hal ini disebabkan modeng terus berlanjut dalam pertumbuhan Tiongkok karena kondisi ekonominya tengah melakukan penyeimbangan.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Sudhir Shetty mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, ada bebragai faktor gabungan yang memengaruhi perekonomian global seperti ketegangan perdagangan, suku bunga AS naik semakin tinggi, menguatnya nilai dollar AS, dan gejolak pasar uang di banyak negara berkembang yang menambah ketidakpastian prospek pertumbuhan kawasan.

"Dalam konteks naiknya risiko, ekonomi Asia Timur dan Pasifik yang sedang berkembang pelru memanfaatkan berbagai kebijakan makroekonomi dan struktural yang tersedia untuk meredam guncangan eksternal dan meningkatkan potensi tingkat pertumbuhan," ujar Shetty saat membacakan laporan Bank Dunia "Navigating Uncertainty" melalui video conference di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Laoran Bank Dunia menyatakan, pertumbuhan China diperkirakan melambat menjadi 6,5 persen pada 2018. Padahal, pada 2017, ekonomi China tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan. Sementara negara lainnya di wilayah Asia Timur dan Pasifik diperkirakan tetap stabil di level 5,3 persen hingga 2020.

Untuk Thailand dan Vietnam, pertumbuhannya diperkirakan kuat pada 2018 dan melambat pada 2019-2020. Hal ini disebabkan permintaan domestik yang lebih kuat hanya dapat mengimbangi ebagian moderasi pertumbuhan net ekspor.

Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut Bank Dunia, seharusnya tetap stabil berkat proyeksi naiknya investasi dan konsumsi swasta. Di Filipina, kemungkinan tahun ini pertumbuhannya akan melambat, namun penambahan investasi publik diharap akan membantu mendongkraknya dalam jangka menengah.

Pertumbuhan Malaysia diperkirakan juga melambat karena pertumbuhan ekspornya yang turut melambat. Untuk negara-negara di kawasan yang lebih kecil, kata Shetty, prospek pertumbuhannya tetap kuat, rata-rata lebih dari 6 persen di Kamboja, Laos, Mongolia, dan Myanmar dalam kurun 2018-2020.

"Integrasi regional dan global dari sebagian besar ekonomi di kawasan ini meningkatkan kerentanan mereka terhadap kejutan eksternal," kata Shetty.

"Risiko utama terhadap berlanjutnya pertumbuhan yang kuat termasuk eskalasi proteksionisme, peningkatan gejolak pasar keuangan, dan interaksi dengan kerentanan fiskal dan keuangan domestik," lanjut dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/04/124918826/ada-ketidakpastian-global-pertumbuhan-asia-pasifik-masih-positif

Terkini Lainnya

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke