Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IMF: Tak Perlu Khawatir Berlebihan soal Pelemahan Rupiah

Kepala ekonom IMF Maurice Obstfeld menjelaskan, tidak bisa dimungkiri bahwa nilai tukar dollar AS menguat terhadap hampir seluruh mata uang, termasuk negara berkembang dan rupiah. Sejak awal 2018 atau year to date, nilai tukar rupiah melemah 10 persen terhadap dollar AS.

“Akan tetapi, depresiasi terhadap mata uang negara-negara mitra dagang Indonesia hanya sekitar 4 persen. Ini penting untuk dilihat dalam situasi pelemahan nilai tukar,” ujar Obstfeld dalam press briefing laporan World Economic Outlook pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.

Menurut dia, ada sejumlah faktor penyebab tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Faktor tersebut antara lain pengetatan kebijakan moneter di AS secara gradual dan pengetatan moneter di sejumlah negara.

Kondisi-kondisi tersebut memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap negara-negara berkembang. Nilai tukar rupiah dan sejumlah mata uang negara-negara Asia Tenggara dan negara berkembang lainnya turut tertekan.

Nilai tukar rupiah sendiri telah melemah hingga menembus batas psikologisnya, yakni Rp 15.000. Data pasar spot Bloomberg pada pukul 11.08 menunjukkan, nilai tukar rupiah telah bertengger pada level Rp 15.228 per dollar AS.

Angka tersebut melemah dibandingkan posisi pembukaan perdagangan hari ini, yakni Rp 15.223 per dollar AS. Adapun pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya, rupiah berada pada level Rp 15.218 per dollar AS.

Sementara itu, berdasarjan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah hari ini berada pada level Rp 15.233 per dollar AS.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/09/115100326/imf-tak-perlu-khawatir-berlebihan-soal-pelemahan-rupiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke