Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Pengusaha Asal AS yang Pilih Berinvestasi di Indonesia

Salah satunya adalah Wajih Malki, pengembang asal Amerika Serikat. Malki mewakili perusahaannya, EBD Paragon, yang berinvestasi untuk pembangunan resort dan pengolahan air bersih di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepada wartawan, Malki menceritakan bagaimana awalnya dia memutuskan untuk investasi di Indonesia. Menurut Malki, pihaknya telah mengikuti perkembangan ekonomi Indonesia selama 15 tahun terakhir, dan terlihat sangat menjanjikan sebagai destinasi investasi, khususnya di sektor pariwisata.

"Kami melihat progress yang signifikan, Indonesia punya lingkungan kondusif untuk berinvestasi. Sayangnya, belum banyak orang yang tahu tentang potensi ini," kata Malki di Hotel Conrad, Selasa (9/10/2018).

Perusahaan Malki memiliki kantor cabang di Filipina yang salah satu tugasnya memberi laporan rutin dan studi tentang kelayakan Indonesia sebagai negara tujuan investasi. Setelah mulai yakin, Malki sendiri langsung datang ke Indonesia dan melihat bagaimana kondisi di Mandalika.

Alasannya, memilih Mandalika karena bisnis pariwisata saat ini sedang berkembang pesat, dan daerah tersebut dinilai potensial untuk menjadi kawasan layaknya Bali.

Malki pun bekerja sama dengan sejumlah BUMN dalam merealisasikan proyeknya di Mandalika, di antaranya PT PP (Persero), Indonesia Tourism Development Center (ITDC), serta PT Adhi Karya (Persero).

Menurut Malki, investasi di Mandalika dari pihaknya bukan yang terbesar. Namun, dia melihat untuk jangka panjang akan ada investasi lain yang berkelanjutan, dimulai dari pembangunan infrastruktur pariwisata seperti hotel hingga pengolahan air bersih di tempat seperti Mandalika.

"Kami memilih tempat, menghitung risikonya dan melihat pro kontranya, dan kami percaya Lombok akan berkembang. Ada banyak pulau di Indonesia yang ke depannya akan maju dan berkembang, tapi sekarang waktunya untuk Lombok," tutur Malki.

Ketika ditanya apa faktor kunci berinvestasi di suatu negara, Malki menyebut dua hal, yaitu stabilitas politik dan transparansi berjalannya suatu negara. Kedua hal penting ini sudah ada di Indonesia, ditambah komitmen pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata.

"Menteri BUMN Ibu Rini yang mewakili pemerintah mengatakan mereka memastikan investasi kami aman, jadi kami percaya diri saja terus berinvestasi," ujar Malki.

Terhadap risiko investasi di Indonesia berupa potensi bencana, Malki menyatakan sudah memahami geografi dan kondisinya. Meski kondisi ekonomi global juga sedang diliputi ketidakpastian, Malki tetap yakin untuk investasi di sektor pariwisata.

"Pariwisata adalah industri yang tidak pernah mati, mau bagaimanapun kondisi ekonomi globalnya. Contohnya, ketika ekonomi China turun, tapi turis dari China tetap jalan-jalan kan, dan jumlahnya enggak pernah turun, selalu naik," ucap dia.

EBD Paragon berinvestasi sebesar 21 juta dollar AS untuk pengolahan air bersih dan 88 juta dollar AS untuk pembangunan hotel dan resort di Mandalika. Selain membangun kedua hal tersebut, mereka juga akan membuat kawasan industri hingga permukiman untuk menunjang aktivitas perekonomian di sana.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/10/064500126/cerita-pengusaha-asal-as-yang-pilih-berinvestasi-di-indonesia

Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke