Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Kopi, Bangflo Bawa Keunikan Flores ke Masyarakat Urban

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangflo adalah sebuah brand yang dikenalkan oleh anak muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Handrianus Yovin Karwayu. Dengan tajuk "Banggain Flores, Banggain Indonesia," dia memulai usahanya tahun 2013 di mana saat itu ia masih bekerja di bidang pertambangan.

"Awalnya saya bikin usaha bukan kopi, tapi kuliner. Namun, lihat prospeknya kurang bagus. Akhirnya tahun 2015 saya resign dan mulai serius geluti usaha kedai kopi," ujar pemuda yang akrab disapa Yovin ini di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Berawal dari kedai kopi, Yovin mencoba menglobalkan cita rasa Flores. Oleh karenanya, dia pun merambah bisnis lain selain kedai kopi yakni handycraft, tourism hingga culinary.

"Jadi, cita rasanya itu apa dari kopi, gula kupang itu yang mau kita globalkan. Ada juga dari tourism-nya, dari handycraft seperti tenun, ikat dan kerajinan dari Flores," ujar Yovin.

Hingga kini, kedai kopi Bangflo sudah hadir di dua tempat, yakni di salah satu pusat perbelanjaan besar di Alam Sutera dan di Universitas Atma Jaya kampus Semanggi.

Selain menjunjung tinggi ciri khas Flores, Yovin juga ingin menjadikan kedainya ini sebagai etalase mini Flores sendiri. Dia menginginkan, sebelum orang jauh-jauh pergi ke Flores bisa mengenal Flores lewat Bangflo terlebih dahulu.

"Mulai dari kopi, tampilan termasuk yang kerja di Bangflo seperti baristanya itu semuanya anak-anak dari Flores," jelas Yovin.

Ia menceritakan, karyawan yang menjadi barista di tempatnya adalah anak-anak asli Flores dari kampung halamannya. Sampai ketika dia membuka cabang di Alam Sutera, banyak orang bahwa kedainya adalah satu-satunya kedai kopi asli Flores.

Untuk usaha kopinya, Yovin menyebutkan dia tengah mengusahakan agar pengolahan kopi di Bangflo benar-benar dari awal dia pegang.

"Saya mengusahakan, ada kebun kita di NTT itu sekitar 2 hektar. Saya sedang mengusahakan rumah untuk proses kopi di Manggarai Timur, Tangkul, NTT. Jadi nanti mulai panen tahun depan dari prose pasca panen semuanya sendiri," jelasnya.

Yovin menyebut, soal rumah proses kopinya ini nantinya "mama-mama" mereka yang akan mengurus di sana.

Ketika mengenal Bangflo, Yovin ingin tidak hanya sekedar kopi Flores yang tertanam di masyarakat. Namun juga tentang daerah asalnya yakni NTT.

Untuk usaha kopi Bangflo, kini dia sedang merintis "Kecup" alias kopi celup. Dimana ampas dari celupan kopinya terbuat dari rumput laut hasil kerja sama dengan Evowere.

"Nanti, si saringan kopinya ini bisa lebur dan langsung dimakan," jelas Yovin.

Segera ekspor

Yovin menyebutkan, untuk 2 kedai yang saat beroperasi omzet yang didapatnya sekitar Rp 60 jutaan.

"Kalau sekarang yang untuk kedai sekitar Rp 30 jutaan, sekarang 2 kedai. Jadi, ya sekitaran itu (Rp 60 juta)," jelas Yovin.

Dengan omzet tersebut, Yovin akui sudah bisa menutup pengeluaran atau ongkos produksi setiap bulannya.

Sementara untuk tahun depan, dia berkeinginan untuk meningkatkan penjualan di kedainya ini. Ditambah, tawaran untuk ekspor produknya pun mulai berdatangan.

"Saya target untuk jualan ke coffee shop, kemarin juga kita ke Uzbekistan dan Kazakstan. Baru ada permintaan di kedua negara itu," jelas Yovin.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/11/141616826/lewat-kopi-bangflo-bawa-keunikan-flores-ke-masyarakat-urban

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke