Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah akan Bangun Memorial Park di Daerah Rawan Likuifaksi Palu

Likuifaksi merupakan kondisi berubahnya sifat batuan akibat meningkatnya tekanan pori batuan sehingga kehilangan daya dukung sortasi, kemas, dan bentuk butiran. Hal ini membuat daratan tersebut rentan hancur jika terjadi gempa bumi.

“Berbagai survei telah kami lakukan, di daerah ini tebal lapisan alluvial hingga 14 meter, di beberapa tempat kumulatif lapisan pasirnya hingga 7,2 meter, itu kami temui di Petobo,” ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Sehendar dalam keterangan tertulis, Kamis (11/10/2018).

Rudy menyebut, dengan kondisi tersebut, diikuti pergerakan lumpur, terjadilah semacam turbulensi karena di atasnya ada material atau beban. Hal ini mengakibatkan likuifaksi yang massif.

Wilayah tersebut, kata Rudy, dulunya merupakan bekas sungai purba dan mengalami pengurukan untuk pemukiman warga.

"Petobo itu juga merupakan daerah lereng panjang, ketika terjadi likuifaksi, strength-nya hilang,” kata Rudy.

Dengan demikian, ke depannya, wilayah tersebut tak akan dibangun kembali sebagai permukiman warga. Di area itu akan dibangun suatu situs peringatan bencana.

”Area ini akan mulai ditimbun, untuk dijadikan memorial park dalam bentuk luar terbuka hijau. Saat ini kita sedang menunggu bondering area-nya,” kata Rudy.

Sementara itu, masyarakat yang sebelumnya menempati wilayah rawan likuifaksi sebagai tempat tinggal akan dipindahkan ke tempat lain.

"Kita pindahkan ke hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) yang akan kita koordinasikan lagi dengan pemerintah setempat,” kata dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/11/190759326/pemerintah-akan-bangun-memorial-park-di-daerah-rawan-likuifaksi-palu

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke