BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan GO-JEK Indonesia
Salin Artikel

Mau Tahu Mengapa Kita Suka Voucher Potongan Harga? Ini Jawabannya

Tak melulu berbelanja di toko konvensional, tetapi kini mencuat tren baru berbelanja daring. Hal itu sebagaimana tercermin dari survei We Are Social 2018, yang mana sedikitnya 40 persen dari 132 juta pengguna internet Tanah Air gemar berbelanja daring.

Tentunya tidak ada yang salah dengan hal itu. Hanya saja perlu diperhatikan, jangan sampai kegemaran berbelanja berimbas besarnya pasak daripada tiang.

Nah, hobi berbelanja seseorang lazimnya bakal lebih terpacu ketika diimingi dengan aneka program promosi, contohnya saja voucher potongan harga. Makin besar potongan harganya, dapat makin tergugah pula calon konsumennya.

Kondisi itu dikenal sebagai psikologi pemasaran. Sama halnya dengan teknik pemberian harga, yang mana Rp 99.900 terasa lebih istimewa daripada Rp 100.000.

Seperti dikutip Forbes, Rabu (15/3/2017), produsen yang memberi voucher potongan harga bisa memengaruhi 80 persen konsumen agar tertarik membeli produk mereka.

Jika ditilik lebih jauh, kondisi itu tidak lepas dari sifat dasar manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus), yakni mendapat efek maksimal dengan pengeluaran seminimal mungkin.

Meskipun mungkin jumlah penghematannya hanya berkisar Rp 1.000-Rp 2.000, tetap saja itu menjadi nilai tambah bagi pembeli.

Selain menciptakan value (nilai), voucher potongan harga bisa memberi rasa terapresiasi bagi konsumen. Ini bukanlah hiperbola. Sebab, sains mampu menjelaskannya.

Penelitian Claremont University (2017) menemukan, pemberian voucher potongan harga diklaim mampu mengurangi tingkat stres seseorang hingga 38 persen.

Kesetiaan pelanggan

Membangun kepercayaan konsumen merupakan investasi krusial bagi pebisnis. Siapa yang tak mampu menjaganya, niscaya bisnis bisa tersalip pesaing.

Terkait hal itu, voucher potongan harga bisa dipakai untuk membangun loyalitas konsumen dalam jangka panjang.

Pemberian voucher potongan harga secara eksklusif dapat menimbulkan kesan spesial di benak konsumen. Program loyalitas itu membuka peluang mereka membeli kembali, tanpa memedulikan seberapa agresif promosi para pesaing.

Melalui layanan itu, konsumen akan mendapatkan beragam promosi menarik dari merek aneka industri yang jarang ditemukan di marketplace lainnya. Promosinya mulai dari voucher makanan, minuman, wisata, sampai aneka barang elektronik dan layanan Go-Jek.

Sekadar informasi, Go-Deals menawarkan kemudahan dari sisi pembayaran menggunakan Go-Pay.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/12/090000526/mau-tahu-mengapa-kita-suka-voucher-potongan-harga-ini-jawabannya

Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke