Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Negara Berkembang Sepakat Bawa Isu Perang Dagang ke WTO

Kesepakatan untuk melaporkan hal tersebut ke organisasi yang khusus mengatur tentang perdagangan internasional itu dicapai dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali.

"Mengenai perdagangannya sendiri, semua sepakat bahwa masalah perdagangan ini harus diselesaikan bersama. Pada akhirnya, sinergi kolaborasi kebijakan dibutuhkan. Dibawalah isu perdagangan ini ke isu multilateral, ke dalam WTO, untuk mencari solusinya," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam konferensi pers di Nusa Dua Beach Hotel, Sabtu (13/10/2018).

Dody menyampaikan, penegasan untuk bersama-sama melawan dampak negatif perang dagang telah disuarakan oleh Presiden Joko Widodo.

Kepala Negara menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang merupakan momen bagi perwakilan 189 negara anggota IMF berkumpul, sekaligus sebagai acara puncak dari Pertemuan Tahunan.

Jokowi menyampaikan pesannya dengan mengumpamakan cerita serial televisi Game of Thrones.

Menurut dia, di kala negara-negara besar saling menyerang melalui kebijakan perdagangannya, justru ada ancaman lain yang menyasar seluruh negara, baik yang kaya maupun miskin.

Oleh karena itu, menurut Jokowi, hal yang harus ditempuh saat ini adalah kerja sama untuk keberlanjutan seluruh negara di dunia.

"Seperti disampaikan dalam pidatonya Presiden, bahwa tidak ada satu negara pun yang diuntungkan. The winner atau the loser pasti akan mengalami kerugian. Itu memang pada akhirnya, sinergi kolaborasi kebijakan dibutuhkan," tutur Dody.

Ketika ditanya lebih lanjut apa langkah konkret dari kesepakatan atau komitmen negara berkembang tersebut, Dody belum menjelaskannya.

Namun, dia memastikan akan ada langkah lanjutan dan momen yang tepat hingga secara resmi melaporkan ke WTO.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/13/192253826/negara-berkembang-sepakat-bawa-isu-perang-dagang-ke-wto

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke