Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengembangan Bandara Tasikmalaya Rampung Desember 2018

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek pengembangan Bandara Wiriadinata Tasikmalaya akan rampung pada tahun ini.

Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah memperpanjang landas pacu atau runway yang sebelumnya 1.400 meter menjadi 1.600 meter.

“Kita harapkan pada saat akhir tahun tanggal 15 (Desember 2018) itu bisa diresmikan. Jadi nanti orang bisa berakhir tahun dengan landasan sepanjang 1.600 meter dan terminal baru,” ujar Budi di Cipatujah, Tasikmalaya, Minggu (14/10/2018).

Budi menambahkan, selain memperpanjang runway, pihaknya juga akan membangun terminal penumpang baru di bandara tersebut. Saat ini terminal di Bandara Wiriadinata masih menggunakan gedung milik TNI AU.

“Kita sekarang sedang membangun terminalnya, 1000 meter. Pokoknya pertengahan Desember itu sudah selesai semua berikut terminal. Terminal tadi saya sudah lihat (proyek pembangunan) sekarang (sudah) 50 persen,” kata Budi.

Budi meyakini dengan pengembangan bandara tersebut mampu mengerek perekonomian warga Tasikmalaya. Menurut dia, Tasikmalaya memiliki potensi yang menjanjikan dalam hal pariwisata.

“Saya yakin kalau itu nanti terbangun dengan maksimal pasti turisnya luar biasa. Sekarang ini begitu ada (pesawat) ATR langsung penuh. Saya harapkan ini bisa membuat suatu stimulus bagi pariwisata,” ucap dia.

Sejak Juni 2017, Bandara Wiriadinata telah dibuka untuk penerbangan sipil. Saat ini baru Wings Air yang baru melayani penerbangan di bandara itu.

Wings Air melayani rute Bandara Halim Perdana Kusuma-Tasikmalaya pp dan Tasikmalaya-Solo pp.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/14/165026826/pengembangan-bandara-tasikmalaya-rampung-desember-2018

Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke