Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Kembali Melemah ke Posisi Rp 15.250 Per Dollar AS

Sementara pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah melemah 0,03 persen ke Rp 15.246 per dollar AS.

Seperti dikutip dari Kontan.co.id, analis monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, pelemahan rupiah merupakan imbas dari menguatnya dollar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia, salah satunya euro.

Hal ini mengingat masih banyak sentimen negatif yang menyeliputi kawasan Eropa, seperti belum selesainya masalah anggaran Pemerintah Italia dan perdebatan soal perjanjian Brexit.

Dollar AS kian kuat semenjak muncul kasus hilangnya jurnalis Washington Post, Jamal Kashoggi. Arab Saudi diduga menjadi dalang atas hilangnya jurnalis tersebut.

Alhasil, baik Arab Saudi maupun AS kini sedang terlibat konflik. Bahkan, Presiden Donald Trump telah memberikan ancaman hukuman bagi Arab Saudi atas kasus tersebut.

Konflik ini menimbulkan kekhawatiran bagi para investor bahwa harga minyak mentah dunia akan kembali melambung. "Kekhawatiran ini juga membuat para investor menghindari aset-aset berisiko seperti rupiah," kata Faisyal.

Lebih lanjut, pelemahan rupiah juga didorong  ekspektasi kembali defisitnya neraca perdagangan Indonesia  bulan September yang akan dirilis siang nanti.

Jika kembali defisit, hal tersebut akan semakin memperberat langkah rupiah mengingat cadangan devisa Indonesia juga terus tergerus, sementara kebutuhan akan dollar AS meningkat.

Menurut Faisyal, besar kemungkinan pelemahan rupiah akan berlanjut hingga penutupan nanti. Rupiah diprediksi akan berada di kisaran Rp 15.200-Rp 15.280 per dollar AS sepanjang hari ini. (Dimas Andi)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Rupiah kembali terkapar ke Rp 15.248 di awal perdagangan hari ini

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/15/105342526/rupiah-kembali-melemah-ke-posisi-rp-15250-per-dollar-as

Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke