Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melawan Illegal Fishing, Penenggelaman 488 Kapal, dan Dampak Positifnya

“Indonesia telah menenggelamkan 488 kapal ikan ilegal untuk mengirim sinyal kuat penegakan hukum dan menciptakan efek jera,” kata Mas Achmad Santosa, Koordinator Staf Khusus Satuan Tugas Nasional Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal.

Hal itu dikatakannya dalam forum The 4th International Symposium on Fisheries Crime di Copenhagen, Denmark, Senin (15/10/2018), yang dihadiri para perwakilan dari 65 negara peserta.

Berikut fakta-fakta yang telah dilakukan Indonesia dan dampaknya pada perekonomian:

Di Indonesia, kata dia, IUU fishing mengancam 65 persen dari terumbu karang dan secara langsung memengaruhi nelayan.

"Dalam satu dekade (2003 ke 2013), nelayan ikan telah turun 50% dari 1,6 juta hingga hanya 800.000," ujarnya.

Beberapa dari mereka juga diketahui melakukan pelanggaran serius seperti penipuan, pemalsuan, perdagangan manusia, dan penghindaran pajak.

"Hingga saat ini kita telah menenggelamkan 488 kapal ikan ilegal untuk mengirim sinyal yang kuat penegakan hukum dan menciptakan efek jera," ucap Mas Achmad.

Selain itu, Indonesia juga memberikan sanksi administratif dengan mencabut 291 lisensi, menangguhkan 61 lisensi, dan mengeluarkan 48 peringatan administratif terhadap pelaku IUU fishing yang diidentifikasi dari analisis dan evaluasi.

Selain itu, Indonesia juga melarang pemindahmuatan dan segala bentuk kapal pukat yang merusak lingkungan laut.

Menutup investasi asing di sektor penangkapan ikan, dan larangan kapal penangkap ikan asing untuk beroperasi di Indonesia.

"Kuartal ketiga 2017, pertumbuhan PDB perikanan mencapai 6,79 persen dan nilainya mencapai Rp 169,513 miliar . Angka-angka ini melebihi PDB nasional (5,03%) dan PDB pertanian (3,91%)," kata Mas Achmad.

Selain itu, kata dia, konsumsi ikan di Indonesia meningkat di setiap provinsi. Sejak 2014 hingga 2017, konsumsi ikan meningkat menjadi 21,9 persen.

Indonesia juga disebutnya menikmati peningkatan signifikan stok ikan dari 7,31 juta ton/tahun pada 2013 menjadi 12,54 juta ton/tahun pada 2017.

Hal itu juga berimbas pada peningkatan ekonomi nelayan. Nilai tukar nelayan meningkat dibandingkan indikator lainnya, 107,37 pada 2014 menjadi 126,34 pada 2018.

"Pada 2017, pendapatan non-pajak perikanan mencapai 32,3 juta dollar AS, rekor tertinggi selama 10 tahun terakhir," ujarnya.

Trade Center Internasional 2017 pun mengakui dan menyebut Indonesia memimpin neraca perdagangan perikanan di ASEAN.

Baca: Susi: Pemberantasan Illegal Fishing Bikin Stok Ikan Naik Jadi 12,5 Juta Ton

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/16/032545926/melawan-illegal-fishing-penenggelaman-488-kapal-dan-dampak-positifnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke