Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Libur Akhir Tahun, Bagaimana Prospek Emiten Ritel?

Meski begitu, tren pelemahan rupiah yang masih bisa berlanjut tetap perlu diwaspadai oleh emiten di sektor tersebut.

Menurut Michael Tjahjadi, Analis NH Korindo Sekuritas, libur akhir tahun membawa dampak yang signifikan bagi emiten seperti PT Ace Hardware Tbk (ACES) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Hal ini mengingat biasanya kedua emiten tersebut selalu mencatatkan pendapatan tertingginya dalam satu tahun pada kuartal IV.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) juga kecipratan efek positif libur akhir tahun. Sebab, momen tersebut memberikan kontribusi terbesar kedua bagi pendapatan kedua emiten ini setelah libur hari raya Idul Fitri di kuartal II.

Maka dari itu, tak heran apabila emiten-emiten ritel akan mempersiapkan strategi promosi yang lebih spesifik dan tematik jelang Natal dan Tahun Baru.

“Bahkan, emiten yang memiliki segmen Food & Beverage dapat menghadirkan produk baru yang hanya dijual pada akhir tahun,” ungkap Michael, Jumat (19/10/2018).

Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya berpendapat, momen libur akhir tahun di atas kertas memang menguntungkan bagi emiten di sektor ritel.

Hanya saja, di tahun ini kondisinya bisa berbeda mengingat agenda politik makin dekat. Belum lagi, volatilitas rupiah masih berlangsung dan suku bunga acuan masih berpotensi naik.

“Ada potensi masyarakat akan lebih berhati-hati untuk membelanjakan uangnya untuk produk ritel,” katanya, akhir pekan lalu.

Mega Christina, Analis Bahana Sekuritas menilai, tren pelemahan rupiah yang cukup dalam menjadi tantangan terbesar bagi emiten-emiten ritel, khususnya ACES dan MAPI yang memiliki produk impor.

ACES sendiri 80 persen produk yang dijualnya berasal dari luar negeri, sedangkan MAPI memiliki produk pakaian atau fashion yang seluruhnya merupakan barang impor.

Dia pun menyebut, kenaikan harga produk bisa menjadi opsi bagi kedua emiten tersebut untuk meminimalisir efek pelemahan rupiah. Yang terpenting, tingkat kenaikan harga tersebut disesuaikan dengan tingkat koreksi rupiah agar tidak terlalu membebani konsumen.

Senada, William menganggap pilihan menaikkan harga jual produk bukan menjadi masalah bagi emiten-emiten ritel selama tidak mengganggu margin keuntungan.

Lagi pula, emiten ritel diuntungkan karena produk-produknya tidak memiliki batas harga atas dan harga bawah seperti yang terjadi pada emiten di sektor lainnya. “Jadi, emiten ritel bisa lebih leluasa menentukan harga produknya,” ujarnya.

Baik William dan Michael kompak memfavoritkan ACES dan MAPI sebagai emiten yang berpeluang memperoleh kinerja menawan hingga akhir tahun nanti.

Di sisi lain, Mega lebih menjagokan RALS sebagai jawara di tahun ini. Terlebih lagi, emiten tersebut relatif tahan banting terhadap volatilitas rupiah karena produk-produknya merupakan buatan lokal.

Potensi peningkatan dana bantuan sosial dari pemerintah juga menjadi katalis positif bagi emiten ini yang notabene menyasar segmen masyarakat kelas menengah ke bawah. (Dimas Andi)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Bagaimana prospek emiten ritel? Ini kata sejumlah analis

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/22/070900826/jelang-libur-akhir-tahun-bagaimana-prospek-emiten-ritel-

Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke