Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tanda Gaya Hidup Anda Tak Sesuai dengan Pendapatan

Kalau terjadi hal seperti itu, gawat jadinya. Seharusnya Anda sudah mulai mengalokasikan gaji menurut tujuannya setelah gaji diterima.

Finansial yang tidak stabil disebabkan oleh gaya hidup yang berlebihan. Gaya hidup biasanya terjadi begitu saja tanpa disadari. Tetapi jika memang gaya hidup ini penyebab mala petaka, maka harus segera disadari.

Susun tata cara mengelola keuangan baru yang baik dan tetapkan tujuan keuangan jangka panjang demi kesuksesan finansial di masa tua.

Jika keuangan tidak stabil karena salah satu dari beberapa tanda di bawah ini, tinggalkan segera kebiasaan buruk tersebut. Coba cek tanda-tandanya seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Gaji bulanan selalu kandas sebelum waktunya

Poin ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur utama untuk mengecek gaya hidup yang sebenarnya. Ada dua hal yang saling berkaitan. Pertama, terbiasa belanja tanpa perencanaan. Kedua, terbiasa mengikuti gaya orang lain untuk meningkatkan status.

Apapun alasannya, Anda perlu lebih teliti dalam mengelola keuangan agar gaji selalu bersisa setiap bulan. Cek pos-pos mana yang harus dihilangkan, kemudian ganti dengan pos-pos yang lebih penting.

2. Persentase tabungan merosot setiap bulan

Seseorang dianjurkan untuk menabung sebesar 30 persen dari total gaji setiap bulan. Tujuannya tak lain untuk mencukupi kebutuhan di hari tua. Nyatanya, persentase tabungan semakin merosot setiap bulan. Awalnya 30 persen,  lama-kelamaan turun ke angka 25 persen, lalu 15 persen hingga nyaris tidak menabung.

Jika Anda rutin menabung 30 persen dari gaji, dalam setahun bisa mengumpulkan puluhan atau ratusan juga. Sehingga dalam beberapa tahun sudah bisa membayar uang muka (DP) rumah baru untuk investasi di hari tua. Agar tabungan terus terisi, rem keinginan untuk belanja konsumtif.

3.  Tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok

Membeli makanan, membayar listrik, air, pulsa, internet, asuransi dan membayar cicilan merupakan kebutuhan pokok sebagian orang. Jika Anda tidak dapat memenuhi salah satu di antara kebutuhan pokok ini, tandanya keuangan Anda sedang dalam masalah.

Ambil catatan anggaran per bulan, lalu amati daftar kebutuhan. Jika bujet untuk membeli makanan terlalu besar, Anda dapat mengurangi konsumsi makanan agar gaji mencukupi untuk membiayai kebutuhan lain. Belanjakan uang sesuai skala prioritas, bukan karena keinginan.

4. Belanja online dijadikan sebuah hobi

Kemudahan pembayaran yang diberikan oleh toko-toko online sebaiknya jangan dipandang sebagai sesuatu yang menguntungkan. Sebaliknya, hal ini mendorong Anda untuk bersikap konsumtif.

Kuatkan diri Anda terhadap berbagai godaan dari belanja online. Gunakan voucher dan cashback secara bijak, yakni untuk mengurangi pengeluaran, bukan menambah pengeluaran.

5.  Berburu barang mewah dan berkelas

Memakai barang mewah dan berkelas tentu akan menaikkan citra Anda di lingkungan pergaulan. Tapi, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk memakai barang-barang mewah jika kondisi finansial Anda tidak mencukupi. Apalagi jika Anda menghalalkan pinjaman demi membeli barang tersebut.

Barang murah sekalipun dapat mempercantik penampilan asal Anda tahu cara memadukannya. Meskipun murah, tetap perhatikan kualitas barang tersebut agar Anda tidak sering membeli barang baru dikemudian hari.

6.  Utang kartu kredit semakin ,enumpuk

Jika dibayarkan secara teratur, utang kartu kredit dapat berkurang secara perlahan. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, lambat laun pendapatan yang Anda miliki bakal habis untuk membayar cicilan kartu kredit. Pada akhirnya Anda tidak punya uang lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk membeli makanan.

Coba hitung kembali cicilan kartu kredit yang perlu dibayarkan. Apabila persentasenya lebih dari 30 persen, Anda harus mampu hidup dua kali lebih hemat demi menstabilkan kondisi keuangan. Pangkas kebutuhan yang tidak terlalu perlu, misalnya jajan atau belanja pakaian.

7.  Merasa tersaingi oleh kekayaan orang lain

Apakah Anda sering iri karena teman sering gonta-ganti tas bermerek? Nah, buang jauh-jauh rasa iri tersebut. Ini akan memacu Anda untuk menghabiskan lebih banyak uang hanya untuk bisa menandingi gayanya itu.

Perlu Anda ingat, hidup bukan sebuah kompetisi, jadi tidak perlu bersaing dengan orang lain untuk menunjukkan siapa yang paling hebat. Nikmati apa yang ada pada diri Anda. Jika keuangan sudah terlanjur kacau balau karena sifat “merasa tersaingi”, segera diskusikan kepada konsultan keuangan.

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Cermati.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com.
 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/22/080800426/7-tanda-gaya-hidup-anda-tak-sesuai-dengan-pendapatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke