Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tahun Jokowi-JK, Ekonomi Tumbuh Pelan karena Diterpa Tekanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi selama empat tahun masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bergerak di angka 5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Capaian ini dinilai masih positif meski selama ini APBN selalu tertekan dampak dari ketidakpastian perekonomian global.

"Pertumbuhan ekonomi dari 2014, terutama 2015 sampai 2017 itu meningkat tapi memang pelan-pelan. Sampai semester I 2018, pertumbuhan ekonomi kita 5,17 persen. Tadinya 5,07 dan 5,03, persen," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam konferensi pers 4 Tahun Pencapaian Pemerintah di Kementerian Sekretariat Negara, Selasa (23/10/2018).

Darmin menjelaskan, perjalanan empat tahun pemerintahan Jokowi-JK dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi bukan tanpa tantangan.

Ada masanya perekonomian secara keseluruhan tertekan sebagai dampak dari faktor eksternal, seperti turunnya harga komoditas yang terjadi tahun 2015 silam dan tantangan dari suku bunga acuan negara maju saat ini.

"Dalam situasi ekonomi dunia yang sedang terjadi gangguan dan gejolak, itu suatu prestasi yang mau tidak mau harus diakui membaik pelan-pelan," tutur Darmin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat pertumbuhan ekonomi terakhir, yakni per semester I 2018, merupakan yang tertinggi sejak empat tahun terakhir.

Pertumbuhan ekonomi pada 2014 sebesar 5,01 persen, turun pada 2015 menjadi 4,88 persen, serta naik sedikit demi sedikit jadi 5,03 persen pada 2016 dan 5,07 persen pada 2017.

Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2 persen terhadap PDB.

Darmin turut mengajak untuk tidak hanya lihat dari indikator pertumbuhan ekonomi karena aspek lain juga mengalami capaian yang positif, salah satunya penurunan angka kemiskinan yang single digit, 9,82 persen atau pertama kalinya dalam sejarah Indonesia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/23/125640426/4-tahun-jokowi-jk-ekonomi-tumbuh-pelan-karena-diterpa-tekanan

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke