Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 3 Pilihan Cara Berinvestasi di ORI015 yang Bisa Dipilih Milenial

Untuk tahun ini, ORI015 ditawarkan dengan tingkat kupon 8,25 persen per tahun. Bila tidak ada perubahan, masa penawaran ORI015 sudah digelar sejak 4 Oktober lalu sampai akhir Oktober ini.

Dengan berinvestasi di ORI015, Anda bisa berkesempatan menjadi kreditur bagi negara. Yang pasti, di tengah kondisi pasar finansial yang masih belum stabil dan cenderung mendapatkan banyak tekanan, berinvestasi di ORI015 dapat menjadi alternatif yang tepat. Terutama bagi Anda para investor pemula ritel dan investor berkarakter konservatif.

Untuk diketahui, bila Anda ingin berinvestasi di ORI015, Anda cukup memiliki modal mulai Rp1 juta. Itulah mengapa ORI disebut sebagai produk investasi ritel tak lain karena dia mensyaratkan nilai modal investasi yang relatif terjangkau.

Menguti HaloMoney.co.id, inilah 3 cara berinvestasi di ORI015 yang bisa Anda pilih:

1. Pegang hingga tanggal jatuh tempo (Hold to maturity)

Anda bisa berinvestasi di ORI015 dan memegangnya sampai jatuh tempo. ORI015 memiliki tenor 3 tahun yaitu sampai 15 Oktober 2021. Bila Anda memegang ORI015 hingga tanggal tersebut dan tidak menjualnya ke pasar sekunder, Anda bisa menikmati keuntungan berupa kupon atau imbal hasil tetap setiap bulan selama 3 bulan.

Besar keuntungan yang bisa Anda kantongi tiap bulan bergantung pada nilai investasi yang Anda tanam. Bila Anda menempatkan dana Rp 20 juta di ORI015 ini dan memegangnya sampai jatuh tempo, maka Anda bisa mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp4,2 juta selama 3 tahun atau Rp116.875 per bulan yang akan ditransfer ke rekening Anda. Sehingga saat jatuh tempo nanti, Anda akan mendapatkan kembali modal investasi pokok sebesar Rp20 juta.

2. Jual ke pasar sekunder

Walau memiliki tenor sampai 36 bulan, Anda tidak harus memegang ORI015 sampai jatuh tempo. Inilah cara berinvestasi obligasi ritel yang kedua. Setelah membeli ORI015, Anda bisa menjualnya ke pasar sekunder setelah dua periode kupon berlalu.

Sebagai contoh, untuk ORI015 akan memberikan kupon pertama pada 15 November 2018 dan kupon kedua pada 15 Desember 2018, maka Anda baru bisa melepasnya ke pasar sekunder setelah tanggal 15 Desember tersebut.

Menjual obligasi ke pasar sekunder berpeluang memberikan untung penjualan alias capital gain bila Anda berhasil menjualnya di atas harga par atau di atas 100. Sebagai gambaran, Anda menjual ORI015 di pasar sekunder di harga 110. Maka, selain mengantongi dua kali pembayaran kupon, Anda bisa mendapatkan keuntungan penjualan sebesar Rp2 juta dari pasar sekunder. Sehingga, dari modal sebesar Rp 20 juta tadi, Anda mengembangkannya menjadi Rp 22,23 juta.

3. Jual di bawah harga par

Cara investasi ketiga ini tidak disarankan karena menjual di bawah harga par di pasar sekunder akan membuat Anda merugi. Namun, ada kalanya kondisi keuangan seseorang membutuhkan kehadiran dana tunai segera. Mencairkan aset seperti ORI015 mungkin menjadi pilihan yang tepat.

Hanya saja, supaya tidak kaget, Anda perlu melihat bahwa ada risiko kerugian dari langkah ini. Seperti ini gambarannya. Anggaplah Anda menjual ORI015 setelah dua periode kupon di harga 98 atau di bawah harga par. Maka, dari modal yang Anda tanam sebesar Rp20 juta, Anda akan mengalami kerugian atau capital loss menjadi Rp19,83 juta.

Jadi, bila memungkinkan, lebih baik Anda mencairkan aset yang lain saja ketimbang harus menanggung kerugian dari penjualan ORI015. Lepas ORI015 di pasar sekunder hanya jika harga obligasi tersebut di pasar tengah tinggi.

Itulah 3 cara investasi ORI015 yang bisa Anda pertimbangkan. Selamat berinvestasi!

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dan HaloMoney.co.id. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya HaloMoney.co.id

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/25/053450026/ini-3-pilihan-cara-berinvestasi-di-ori015-yang-bisa-dipilih-milenial

Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke