Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terimbas AS, Bursa Saham Asia Berguguran

SINGAPURA, KOMPAS.com – Bursa saham Asia berguguran pada pekan ini, menyusul anjloknya indeks saham AS. Pada Kamis (25/10/2018), pelemahan indeks saham terus berlanjut.

Dikutip dari Bloomberg, indeks saham MSCI Asia Pacific anjlok 1,3 persen pada perdagangan sesi pertama di Hong Kong. Sejak Januari 2018, indeks ini menguat hingga 21 persen.

Sementara itu, indeks Topix Jepang merosot 2,5 persen menuju ke level terendah sejak September 2017. Adapun indeks saham Kospi Korea Selatan terpeleset 2,1 persen menuju zona bearish setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal III 2018 lebih rendah dari proyeksi.

Anjloknya bursa Asia tersebut terjadi setelah indeks saham AS Nasdaq Composite Index ambrol 4,4 persen, penurunan paling tajam selama sehari sejak Agustus 2011. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 Index juga terkoreksi cukup signifikan.

Ada beberapa alasan mengapa indeks saham Asia terperosok, yakni perang dagang AS-China, kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan laba, anjloknya saham-saham teknologi, dan peningkatan kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS Federal Reserve.

Akan tetapi, pada pekan ini, kekhawatiran utama investor adalah penguatan dollar AS. Mata uang tersebut menguat hingga mencapai level tertinggi pada Rabu (24/10/2018) waktu setempat.

“Dollar AS telah menguat sepanjang tahun ini dan lajunya pun kian cepat. Dana akan kembali ke AS dan membuat arus modal asing keluar dari negara-negara berkembang kian buruk untuk sepanjang tahun ini,” jelas Steven Leung, direktur eksekutif UOB Kay Hian di Hong Kong.

Penguatan dollar AS menyebabkan maraknya arus modal asing keluar dari pasar ekuitas Asia. Kondisi ini memaksa bank sentral menaikkan suku bunga, untuk melindungi nilai tukar mata uang yang merosot.

Akhirnya, kondisi ini menyebabkan pasar saham setempat semakin terhimpit, jelas Leung.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/25/125548626/terimbas-as-bursa-saham-asia-berguguran

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke