Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Ekspor, Kementan Percepat Layanan Sertifikasi Karantina

Salah satu inovasinya adalah dengan mempercepat layanan sertifikasi ekspor karantina. 

"Sejalan dengan arahan Presiden, agar neraca perdagangan positif, maka ekspor harus lebih besar dari impor, dan kami siap mengantisipasi peningkatan dengan percepatan layanan karantina," kata Kepala Barantan Banun Harpini dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Jumat (26/10/2018).

Banun Harpini sendiri mengatakan hal itu saat menghadiri acara pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di Serpong, Tangerang, Selasa (24/10/2018).

Tak cuma itu, Baranan juga sedang mengembangkan layanan monitoring lalu lintas produk pertanian secara online dan real time melalui Indonesia Quarantina Full Automation System (IQFAST). 

Sistem yang tengah dipamerkan dalam TEI 2018 itu, nanti akan diintegrasikan dengan Sistem Layanan Perbankan. Dengan demikian akan lebih memudahkan pelaku usaha dalam bertransaksi pembayaran jasa layanan karantina sesuai ketentuan yang berlaku dan bebas pungli.

Terobosan lain untuk mendorong ekspor produk pertanian datang dari sertifkat karantina. Kini sertikat karantina pun sudah dibuat dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin.

"Terobosan itu dibuat guna memenuhi kebutuhan dan permintaan negara tujuan ekspor," ungkap Banun.

BACA JUGA: Ekspor Komoditas Pertanian Meningkat Sepanjang April 2018

Ekspor sarang burung walet

Dalam pembukaan TEI pada 2018 itu hadir pula Kepala Bidang Karantina Hidup Iswan Haryanto. Dia manjadi narasumber dari perwakilan Barantan pada pertemuan forum bisnis yang dihadiri ratusan pebisnis sarang walet asal China dan mancanegara. 

Ada tiga poin fokus karantina terkait hal itu, yaitu fungsi ketertelusuran, proses pemanasan, dan residu nitrit. 

"Semua titik kritis sudah dikendalikan, kami lalukan monitoring, minimal satu kali setahun," jelas Iswan.

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPBSI) Boedi Mranats yang juga hadir dalam forum tersebut juga menyebutkan bahwa kuota walet yang diberikan pemerintah tiongkok pada tahun ini sebesar 150 ton.

Menurut dia, estimasi pemenuhan dari lndonesia hanya sebesar 70 sampai 80 ton. Jadi ini adalah pasar yang wajib di garap. 

Berdasarkan data, ekspor sarang walet ke Tiongkok terus meningkat. Pada 2015 (14,2 ton), pada 2016 (22,5 ton), pada 2017 (52,2 ton), dan hingga Agustus 2018 tercatat sudah 39,3 ton dengan jumlah eksportir sebanyak 11 perusahaan.

Sedangkan di luar Tiongkok, hingga Agustus 2018 ada sekitar 26 negara dengan total ekspor sebanyak 818,8 ton.

Adapun terkait ekspor sarang burung walet, Banun menyampaikan bahwa regulasi telah disiapkan Kementan melalui Barantan. 

"Peluang ekspor sarang burung walet sangat besar, namun masih tergolong sedikit digarap. Ke depan kami harap sarang walet bisa jadi salah satu ekspor unggulan dan karantina sudah siap," tegasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/26/100000726/dorong-ekspor-kementan-percepat-layanan-sertifikasi-karantina

Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke