BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul
Salin Artikel

Pabrik Jamu Turut Berkontribusi di Era Industri 4.0

KOMPAS.com - Revolusi industri 4.0 mendorong perusahaan di berbagai sektor menyesuaikan perkembangan produksi dan manufakturnya.

Seiring kemajuan teknologi dan internet, April 2018 lalu pemerintah pun meluncurkan agenda Making Indonesia 4.0 guna meningkatkan daya saing industri Indonesia.

Ada lima sektor industri yangmenjadi prioritas, antara lain industri obat dan makanan, industri otomotif, industri elektronik, industri kimia, dan industri tekstil.

Industri obat tradisional dan obat herbal yang termasuk di dalamnya turut menjadi perhatian pemerintah. Kementerian Perindustrian Indonesia pun menaruh harapan kuat dalam industri obat tradisonal melalui perusahaan jamu yang produknya sudah ekspansi secara internasional seperti Sido Muncul.

Kali ini, PT. Sido Muncul membuktikan kontribusinya dalam industri obat tradisional Indonesia dengan meresmikan perluasan pabrik Cairan Obat Dalam (COD) baru. Peresmian pabrik ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Pabrik yang terletak di Ungaran, Semarang tersebut menerapkan standar 4.0 dalam memproduksi jamu Tolak Angin dan Tolak Linu. Dana investasi pembangunan perluasan pabrik baru ini mencapai Rp 900 miliar.

Pabrik COD standar 4.0

Direktur PT. Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan tujuan perluasan pabrik dengan penerapan standar 4.0 adalah untuk meningkatkan kualitas produksi, menghindari human error, dan meningkatkan kapasitas produksi seiring meningkatnya permintaan pasar.

Kemudian, untuk menunjang porses otomatis dan tertutup, pabrik COD Sido Muncul dilengkapi dengan alat-alat ukur modern, seperti alat ukur timbangan (load cell), sensor temperatur, tekanan, volume, dan laju alir.

Produksi juga dilakukan dengan lebih efisien melalui proses bertingkat dari atas ke bawah. Selain itu, sistem pembersihan juga ramah lingkungan.

“Pabrik jamu cair sudah ada dan yang ini dibuat dengan lebih modern. Mengikuti aturan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan pemerintah dari izin produksi, lingkungan pabrik, dan izin edar,” ujar Irwan saat acara Peresmian Perluasan Pabrik Cairan Obat Dalam (COD) Sido Muncul, pada Kamis (25/10/18) di Ungaran, Semarang.

Pabrik COD baru dapat menghasilkan 200 juta sachet per bulan dengan proses produksi full automatic. Sebelumnya, pabrik COD lama didesain sesuai dengan kapasitas produksi 80 juta sachet per bulan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam acara juga mengatakan Sido Muncul telah memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

“Ini menjadikannya sebagai pabrik jamu pertama di Indonesia yang suda berstandar farmasi. Pabrik terbaru untuk produk Tolak Angin Cair memiliki sistem proses produkti yang full automation, higienis, dan memenuhi standarisasi yang terlah ditetapkan,” kata Airlangga.

Kepercayaan dan inovasi

Sejak berdiri tahun 1951 hingga sekarang, Sido Muncul sudah memproduksi lebih dari 200 jenis produk. Salah satu produk unggulannya yaitu jamu Tolak Angin Cair yang telah diekspor ke Amerika, Australia, Asia, dan beberapa negara di Eropa dan Afrika.

Direktur PT. Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa pencapaian Sido Muncul sampai saat ini berkat adanya kepercayaan dari masyarakat Indonesia dan internasional.

“Sebagai pengusaha saya tidak usah mikir banyak, pokoknya ikuti saja. Karena aturannya juga sesuai standar internasional,” terang Irwan.

Selain itu, Irwan juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan daya saing di pasaran, penting untuk terus melakukan inovasi, research and development, sehingga bisa menciptakan produk-produk baru.

“Soft capsule ini banyak macamnya, Tolak Angin, Tolak Linu, Kunyit, Minyak Jahe, dan lain-lain,” ujar Irwan. Perkiraannya, produk soft capsule akan diluncurkan Januari atau Februari 2019.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/26/191415826/pabrik-jamu-turut-berkontribusi-di-era-industri-40

Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke