Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Dagang Diprediksi Hingga 2024, Indonesia Harus Ambil Peluang

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk David Sumual memprediksi perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih panjang. Ia memperkirakan Presiden AS Donald Trump akan kembali terpilih hingga 2024.

Sedangkan Presiden China Xi Jinping kuat sebagai presiden seumur hidup.

"Jadi perang dagang ini masih lama. Sampai 2024 masih akan berlangsung," ujar David di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Hal tersebut, kata David, sebenarnya menguntungkan bagi Indonesia jika dapat menangkap peluang. Dengan berlangsungnya perang dagang, maka baik AS maupun China akan mencari pasar baru untuk kegiatan ekspor dan impor.

Kemungkinan besar mereka mengincar pasar ASEAN, termasuk Indonesia.

"Jadi bagaimana caranya mereka tertarik masuk ke Indonesia. Ini kesempatan besar ke depan untuk memanfaatkan itu," kata David.

David mengatakan, langkah pertama yang bisa dilakukan Indonesia merebut perhatian AS maupun China untuk kontrak dagang yakni mulai mengidentifikasi perusahaan yang mau mengubah value chain. Eksportir bisa menggali informasi dari bank-bank kreditur dan menjalin hubungan baik.

Kemudian, begitu menemui calon investor, pelaku usaha sudah siap menawarkan paket investasi. Pelaku usaha juga bisa mengajak kepala daerah yang daerahnya potensial menjadi sasaran investasi saat menawarkan paket tersebut.

"Kita jangan kalah cepat lagi dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand," sebut David.

"2024 masih ada waktu mempersiapkan, mulai dari mapping, identifikasi," lanjut dia.

Namun, kata David, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diperbaiki. Salah satunya keterampilan sumber daya manusia yang kurang berdaya saing. Ia mencontohkan Apple yang mau berinvestasi di China karena keterampilan pekerjanya yang mumpuni.

"Tenaga kerja mereka siap tersedia dengan melimpah. Kita ketersediaannya yang masih kurang," kata David.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/31/061900726/perang-dagang-diprediksi-hingga-2024-indonesia-harus-ambil-peluang

Terkini Lainnya

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Whats New
Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke