Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenhub Inspeksi 38 Pesawat Setelah JT 610 Jatuh, Ini Hasilnya

Dari 31 Oktober 2018 sampai dengan 2 November 2018, Kemenhub sudah melakukan inspeksi terhadap 38 pesawat di berbagai bandara.

"Ini terus dilaksanakan karena sampai dengan hari ini masih berlangsung. Beberapa pesawat yang sudah diperiksa dilakukan pemeriksaan, pengawasan, ramp check," ujar Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, M. Pramintohadi Sukarno, Jakarta, Sabtu (3/11/2018).

Pramintohadi mengatakan, 38 pesawat yang diinspeksi terdiri dari 11 pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Sementara itu sisanya yakni 27 pesawat jenis lain.

Pesawat-pesawat tersebut, kata dia, merupakan pesawat yang dioperasikan oleh 4 perusahaan penerbangan, yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air dan Air Asia.

Terkait hasil inspeksi tersebut, Pramintohadi mengatakan bahwa seluruh pesawat itu memenuhi standar.

"Adapun hasil pemeriksaan, seluruh pesawat telah memenuhi standar kelaikudaraan," kata dia.

Sebelumnya, Kemenhub melakukan pertemuan dengan pihak Boeing dan General Electric (GE) pasca-kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pramintohadi mengatakan, pihaknya meminta Boeing untuk memberi bantuan sehubungan dengan kecelakaan Lion Air PK-LQP

Pesawat Lion Air JT 610 merupakan series Boeing 737 Max 8 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).

Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

Sedianya, pesawat itu mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.

Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/03/172653626/kemenhub-inspeksi-38-pesawat-setelah-jt-610-jatuh-ini-hasilnya

Terkini Lainnya

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Whats New
Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke