Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berita Populer: Rupiah Menguat hingga Bau Durian di Pesawat

JAKARTA, KOMPAS.com - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi berita terpopuler di kanal Ekonomi Kompas.com, Rabu (7/11/2018). Rupiah berhasil lepas dari level Rp 15.000 per dollar AS sejak awal pekan ini.

Selain itu, ada pula berita tentang bau durian yang menyengat di pesawat Sriwijaya Air hingga membuat penumpang protes dan enggan terbang.

1. Rupiah Terus Menguat, Ini Penyokongnya

Dalam satu minggu terakhir, rupiah terus menguat terhadap dollar AS. Rupiah pun kembali di bawah Rp 15.000 per dollar AS.

Di pasar spot, data  Bloomberg  Rabu sore menunjukkan rupiah menguat 214 poin atau 1,45 persen menjadi Rp 14.590 per dollar AS.

Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah berada di posisi Rp 14.764 per dollar AS, menguat dibanding sebelumnya pada Rp 14.891.

Baca selengkapnya: Rupiah Terus Menguat, Ini Penyokongnya

2. Bau Durian dalam Pesawat Berujung Protes Penumpang Sriwijaya Air

Bau durian yang menyengat di dalam kabin pesawat membuat risih para penumpang Sriwijaya Air SJ 091 tujuan Bengkulu-Jakarta. Merasa tak nyaman, akhirnya para penumpang memprotes pihak maskapai dan menolak untuk terbang.

Peristiwa itu terjadi saat pesawat hendak tinggal landas dari Bandara Fatmawati menuju ke Jakarta pada Senin (5/11/2018).

Akibat kejadian itu, sempat terjadi kericuhan di Bandara Fatmawati dan diabadikan sejumlah penumpang lain dan videonya viral di media sosial.

Baca selengkapnya: Bau Durian dalam Pesawat Berujung Protes Penumpang Sriwijaya Air

3. Kembali Menguat, Rupiah Sentuh Rp 14.700 Per Dollar AS

Rupiah kembali menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS), Rabu (7/11/2018). Baik di pasar spot maupun di perdagangan antarbank, mata uang Garuda cukup percaya diri bergerak stabil.

Mengutip Kontan.co.id, di pasar spot, kurs rupiah pukul 10.11 menguat ke level Rp 14.782 per dollar AS. Ini akan menjadi hari kedua apresiasi rupiah dalam tren penguatan sejak akhir Oktober.

Baca selengkapnya: Kembali Menguat, Rupiah Sentuh Rp 14.700 Per Dollar AS

4. Venezuela Inginkan Cadangan Emas 550 Juta Dollar AS yang Disimpan di Bank of England Kembali

Krisis ekonomi yang semakin dalam terjadi di Venezuela membuat pemerintahnya sangat ingin memulangkan cadangan emas yang dimiliki senilai lebih dari 550 juta dollar AS.

Pihak berwenang Venezuela telah mendekati Bank of England dalam upaya untuk mendapatkan kembali sekitar 14 ton emas batangan yang saat ini disimpan di brankas bank.

Sudah menjadi praktik umum bagi pemerintah negara berkembang untuk menyimpan emas di bank-bank sentral dengan tingkat ekonomi yang lebih maju.

Baca selengkapnya: Venezuela Inginkan Cadangan Emas 550 Juta Dollar AS yang Disimpan di Bank of England Kembali

5. Ekonom: Penguatan Rupiah terhadap Dollar AS Hanya Sementara

Research Director Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, menguatnya rupiah terhadap dollar AS dalam beberapa hari terakhir adalah hal yang tak terduga. Selain itu, fenomena ini juga bersifat temporer.

"Rupiah di luar dugaan dalam seminggu ini menguat sangat signifikan. Saya masih meyakini penguatan ini temporer," ujar Piter ketika dihubungi Kompas.com.

Piter menjelaskan, meskipun tekanan dari sisi eksternal sedikit berkurang, namun kondisi global hingga saat ini masih belum pasti. Di sisi lain, Indonesia masih dihadapkan pada kemungkinan adanya pelebaran defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang mencapai 3 persen dari PDB.

Baca selengkapnya: Ekonom: Penguatan Rupiah terhadap Dollar AS Hanya Sementara

 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/08/053000826/berita-populer--rupiah-menguat-hingga-bau-durian-di-pesawat-

Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke