Direktur Angkasa Training Center, Dibyo Soesilo mengatakan, perusahaanya memiliki alat bernama Flight Data Analysis (FDA) untuk mengetahui prilaku pilotnya selama penerbangan.
"Jadi kami ada alat FDA (flight data analysis) dimiliki oleh safety quality departement. Mereka akan mengetahui pilot kami yang tidak disiplin. Baik itu dari sikap terbangnya ataupun yang lainnya," ujar Dibyo di kantornya, Tangerang, Banten, Senin (12/11/2018).
Dibyo menambahkan, setelah mendapat data pilot dari FDA perusahaan akan memanggil pilot tersebut. Nantinya, pilot tersebut akan direview terkait pelanggaran yang dilakukannya.
"Nanti dilakukan interview, bila di situ ada indikasi pelanggaran, pilot itu harus di-grounded, di situ ada perintah dari safety quality ke chief pilot untuk memberhentikan pilot itu," kata Dibyo.
Kendati begitu, menurut Dibyo, tak semua pilot yang melakukan kesalahan akan digrounded. Sanksi yang diberikan tergantung kesalahan pilot tersebut.
"Akan dilakukan proses lebih lanjut sesuai dengan rekomendasi. Kalau dinyatakan harus diberikan training lagi, kita training. Trainingnya tergantung, di ground class saja, simulator saja atau flight training. Semuanya rekomendasi dari safety quality," ucap dia.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/12/173857326/lion-air-tak-segan-hukum-pilot-yang-bermasalah