Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bunga KPR Naik? Ini Jurus agar Cicilan Tidak Bikin Pusing

Tren bunga tinggi yang dipicu oleh pelemahan rupiah menghadapi dollar AS beberapa waktu lalu, mau tidak mau akan mempengaruhi tingkat bunga pinjaman di bank.

Maklum, seiring kian naiknya bunga acuan, bank pun kian sengit berebut dana masyarakat
dengan menaikkan bunga simpanan. Sebagai konsekuensi kenaikan bunga simpanan, bunga pinjaman pun ikut naik supaya bank tetap mampu menjaga keuntungan bisnis mereka.

Nah, apabila Anda saat ini termasuk nasabah KPR yang sudah memasuki periode bunga mengambang atau floating rate, Anda menghadapi risiko kenaikan bunga KPR di tengah tren bunga tinggi seperti saat ini.

Supaya kenaikan bunga KPR tidak membuat Anda pusing tujuh keliling, sebaiknya lakukan beberapa jurus berikut ini, seperti dikutip HaloMoney.co.id:

1. Berhemat

Salah satu cara mudah yang bisa langsung Anda terapkan agar beban cicilan KPR tidak
membuat kantong Anda bolong adalah, lakukan penghematan pengeluaran secara
terencana.

Anda bisa fokus menghemat pos-pos pengeluaran yang sifatnya sekunder atau
tersier. Misalnya, memangkas biaya hiburan, biaya makan di luar, biaya langganan TV kabel,
dan sebagainya.

Pos anggaran makan di luar, misalnya, bisa Anda kurangi dari semula setiap pekan menjadi
satu bulan sekali saja. Biaya langganan TV kabel juga bisa coba Anda turunkan dengan
mencari paket lebih murah.

Bagaimana dengan biaya-biaya pos primer seperti makan dan pakaian?

Menghemat biaya dapur dapat Anda tempuh dengan memaksakan diri memasak setiap hari untuk bekal makan saat di kantor. Cara ini bisa menghemat cukup banyak ketimbang terus menerus makan siang dengan membeli makan di luar kantor.

2. Cari penghasilan sampingan

Cicilan KPR makin mahal, tetapi penghasilan tetap? Saat upaya penghematan biaya hidup
sudah dilakukan tetapi beban cicilan masih saja berat, mungkin sudah waktunya Anda
bergerak lebih aktif mencari penghasilan tambahan.

Di era internet seperti saat ini, ada banyak peluang menambah penghasilan yang bisa Anda lakukan tanpa harus merogoh modal terlalu besar.

Misalnya, dengan menjajaki untung sebagai droshipper, reseller produk online, mencari
tambahan penghasilan dengan menjual makanan ringan, atau bisa juga Anda
memanfaatkan kendaraan pribadi untuk menjadi driver online.

Tidak harus Anda yang terjun langsung, kok. Mobil atau sepeda motor yang menganggur di rumah bisa Anda optimalkan dengan mengajak kerjasama kerabat sebagai driver online.

3. Hentikan utang konsumtif

Idealnya, keuangan yang sehat hanya menanggung beban cicilan maksimal sebesar 35 persen dari total pendapatan rutin. Jadi, saat Anda berpenghasilan rutin sebesar Rp10 juta per bulan,
maka beban cicilan utang per bulan yang boleh Anda tanggung hanyalah sebesar Rp 3,5 juta
saja.

Nah, bila saat ini cicilan KPR Anda sudah sebesar itu, maka Anda sebaiknya tidak menambah
utang lagi. Hentikan pemakaian kartu kredit yang termasuk kategori utang konsumtif.

Bila saat ini Anda sudah terlanjur memiliki cicilan utang kartu kredit, upayakan untuk lekas
melunasinya dan berpuasa memakai kartu kredit hingga kondisi keuangan Anda lebih baik.

4. Pertimbangkan take over KPR

Ketika beban cicilan semakin mahal akibat bunga yang kian tinggi, sejatinya Anda memiliki
opsi untuk mengalihkan KPR Anda ke bank lain yang menawarkan bunga lebih rendah.

Hanya saja, sebelum memutuskan take over, pastikan Anda sudah menghitung secara
matang apakah langkah itu memang langkah yang ekonomis.

Soalnya, dalam take over KPR ada berbagai macam biaya yang perlu Anda tanggung. Antara
lain, biaya penalti akibat pelunasan KPR lebih cepat yang dikenakan oleh bank asal. Besar
penalti beragam, tetapi rata-rata bank mengenakan 1 persen-2 persen dari total sisa pokok utang KPR Anda.

Biaya lain yang kemungkinan akan Anda tanggung saat menempuh take over KPR adalah
biaya pengurusan take over KPR ke bank baru. Bank baru akan memperlakukan KPR Anda
seperti KPR baru pada umumnya.

Jadi, bank baru akan menganalisa ulang dan menilai lagi agunan KPR sebelum menyetujui permintaan take over KPR tersebut. Biaya-biayanya pun mirip dengan biaya saat pengurusan KPR dahulu, mulai dari biaya appraisal kredit, biaya survei agunan, biaya administrasi, biaya provisi, asuransi, dan lain-lain.

Anda bisa mengecek apakah langkah take over KPR itu akan menguntungkan atau tidak
dengan memakai aplikasi yang banyak tersedia di website perencana keuangan. Dengan 4 langkah tersebut, bunga KPR yang kian mahal dan cicilan mencekik, bisa lebih
Anda tangani secara baik dan keuangan pun tetap aman.

Artikel ini merupakan artikel kerja sama konten antara HaloMoney.co.id dengan
Kompas.com. Isi menjadi tanggung jawab sepenuhnya HaloMoney.co.id.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/13/114000026/bunga-kpr-naik-ini-jurus-agar-cicilan-tidak-bikin-pusing

Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke