Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menperin Usul Relaksasi Industri Rokok dan Serbuk Karet

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Kemenperin mengusulkan relaksasi untuk industri rokok dan serbuk karet atau crumb rubber. Hal tersebut dia sampaikan sebelum rapat koordinasi membahas perubahan Daftar Negatif Investasi (DNI).

"Kalau dulu ada crumb rubber buat industri, yang karet alam. Yang lain regulasi untuk industri rokok kita buat relaksasi," ujar Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Dengan adanya relaksasi regulasi tersebut, industri rokok menengah tidak lagi harus bermitra dengan industri besar.

"Kalau dulu kan harus bermitra dengan yang besar. Sekarang tidak," lanjut dia.

Airlangga mengatakan, crumb rubber dan rokok termasuk dua hal yang akan dilepas dari daftar DNI. Di Kementerian Perindustrian sendiri, tidak banyak yang termasuk di dalamnya.

"Di perindustrian tinggal sedikit yang masuk dalam DNI," kata Airlangga.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar rapat koordinasi melibatkan sejumlah kementerian membahas Daftar Negatif Investasi. Rapat tersebut dihadiri jajaran Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Kesehatan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/13/170258426/menperin-usul-relaksasi-industri-rokok-dan-serbuk-karet

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke