Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akhirnya Pembudidaya Ikan Sudah Bisa Dapat Asuransi Kerugian

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebijakto mengatakan, asuransi ini bertujuan memberikan perlindungan untuk para pembudidaya ikan di tanah air. Yakni risiko akibat kematian bibit atau kerugian usaha di atas 50 persen.

"Pembudidaya kecil itu yang memilki luas lahan tidak lebih dari lima hektare dan dikelola secara tradisional. Insya Allah nanti akan mengarah ke semua (komoditas perikanan)," kata dia.

Slamet mengungkapkan, sebelumnya program asuransi ini hanya dikhususkan untuk para pembudidaya udang. Sehingga lahirlah pengembangan Asuransi Usaha Budidaya Udang (AUBU). Kedepan, pihaknya akan berupaya mengakomodasi seluruh pembudidaya seluruh komoditas perikanan.

"Sehingga asuransi ini, khususnya untuk pembudidaya ikan kecil ini semakin terasa di masyarakat. Sekarang kita sudah mulai mendata sebanyak-banyaknya pembudidaya untuk ikut dalam asuransi ini," jelasnya.

Pada program yang diluncurkan ini, terdapat enam komoditas yang nantinya akan mendapatkan premi asuransi, yaitu Ikan Patin, Ikan Nila Payu, Ikan Nila Tawar, Ikan Bandeng, Udang, dan Polikultur. KKP sebelumnya menganggap program asuransi ini sebagai langkah awal untuk melihat respon masyarakat. Akan tetapi disambuat dan direspon dengan baik.

"Bahwa dengan kita pertama uji coba men-launching asuransi khusus pembudidaya undang, ternyata respon masyarakat itu luar biasa. Kami pemerintah juga merasakan manfaatnya yang luar biasa," imbuhnya.

Dia mengatakan, manfaat yang diterima dan dirasakan merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat. Ini sebagai perwujudan implementasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Nelayan, Pembudidaya dan Petambak Garam.

"Mereka terbantu dengan program ini. Karena ini merupakan perlindungan bagi usaha pembudidaya ikan. Kalau nelayan adalah jiwanya, tapi kalau pembudidaya adalah usahanya," tandasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/13/185150626/akhirnya-pembudidaya-ikan-sudah-bisa-dapat-asuransi-kerugian

Terkini Lainnya

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke