Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polri Minta Perbankan Waspadai dan Kenali Kejahatan Dunia Maya

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) meminta perbankan untuk waspada dan mengenali kejahatan dunia maya (cyber crime). Sebab, menurut hitungan kasar aparat, lebih dari 50 persen pelaku kejahatan bermotif ekonomi.

"Hitungan kasarnya, 60-70 persen para pelaku kejahatan bermotif ekonomi. Kalau bermotif ekonomi berarti (harus waspada), duit itu paling banyak itu di bank," kata Kabareskrim Polri Irjen Pol Arief Sulistiyanto dalam acara Banking Association for Risk Management (BARa) Sharing Session di Kantor Pusat Bank Bukopin, Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Menurut Arief, bank merupakan salah satu pilar ekonomi bagi negara dan bangsa karena dapat mendukung pembangunan melalui kegiatan-kegiatannya. Oleh sebab itu, para pelaku perbankan perlu memperhatikan segela bentuk kejahatan.

"Melihat dari para pelaku kejahatan perbankan ada kita kenal Internal Fraud dan Exsternal Fraud. Ekternal dilakukan orang luar dan internal dilakukan pegawai bank itu sendiri," ungkapnya.

Dia menjelaskan, dari segala kejahatan tersebut jika tidak diantisipasi maka akan menimbulkan kerugian dan masalah. Baik untuk bank dan nasabah secara langsung maupun kepada negara.

Selain itu, perbankan harus menerapkan tata kelola yang baik dan aman. Sehingga persoalan tersebut dapat diantisipasi dan hindari dengan semaksimal mungkin.

"Tugas teman-teman di managemen risiko (bank), bagaimana cara mengurungi risiko sekecil mungkin. Bahkan jangan sampai ada risiko," terangnya.

Kejahatan dunia maya di bidang perbankan menjadi perhatian. Sebab kerugian yang ditembulkan sangat berbervariasi mulai skala kecil hingga yang besar. "Ini yang perlu menjadi perhatian kita semua," tandas Arif.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/14/135314026/polri-minta-perbankan-waspadai-dan-kenali-kejahatan-dunia-maya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke