Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

INDEF Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Harga Pangan di Akhir Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) meminta pemerintah waspada terkait lonjakan harga yang kerap terjadi di akhir tahun. Dalam delapan tahun terakhir, inflasi bahan makanan cenderung tinggi pada Desember 2018.

"Harga bahan pangan biasanya merangkak naik di November, sebelum puncaknya di Desember. Kondisi ini membuat capaian inflasi volatile food (harga pangan bergejolak) di Oktober 2018 sebesar 0,17 persen mtm tidak cukup menjadi indikasi akan stabilnya harga pangan hingga penghujung tahun. Biasanya volatile food di Oktober cenderung deflasi," ujar Ekonom INDEF Riza Annisa Pujarama di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Menurut Riza, penyebab utama inflasi pangan di akhir tahun karena momentum hari raya keagamaan dan libur akhir tahun. Namun, apapun penyebabnya, Riza meminta pemerintah bisa menstabilkan harga pangan.

"Pengambil kebijakan tidak bisa terus berlindung dengan alasan kedua momen tersebut secara terus menerus. Harus ada keseriusan pemerintah untuk memutus siklus dan mencari solusi agar harga pangan di akhir tahun terkendali," kata Riza.

Dia menuturkan, pada 2018, inflasi dipicu oleh mulai naiknya inflasi inti dan inflasi bahan pangan bergejolak. Depresiasi nilai tukar rupiah mendorong tingkat inflasi inti.

"Ketika rata-rata nilai tukar rupiah melonjak di Juli di angka Rp 14.400-an per dolar AS saat itu, inflasi inti ikut melonjak hingga 0,41 persen, angka tertinggi sepanjang Januari hingga Oktober 2018. Sedangkan inflasi barang bergejolak terutama terjadi karena lonjakan beberapa komoditas," ucap dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/15/140740826/indef-minta-pemerintah-waspadai-lonjakan-harga-pangan-di-akhir-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke