Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI: Neraca Perdagangan Defisit Sejalan dengan Investasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca perdagangan pada Oktober 2018 kembali mengalami defisit yang cukup curam, yakni 1,82 miliar dollar AS. Bank Indonesia (BI) menganggap hal tersebut dipicu kuatnya permintaan domestik selama Oktober.

"Bank Indonesia memandang defisit neraca perdagangan Oktober 2018 tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang masih tinggi, khususnya investasi," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan tertulis, Kamis (15/11/2018).

Namun, defisit kali ini dianggap akan memberi dampak positif bagi Indonesia ke depannya. Kegiatan investasi itu diyakini dapat berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing perekonomian ke depan.

Agusman memandang, Indonesia masih bisa mempertahankan defisit transaksi berjalan di level yang aman.

"Dengan perkembangan neraca perdagangan hingga Oktober 2018, Bank Indonesia memprakirakan defisit neraca transaksi berjalan tetap berada dalam level yang aman, yakni di bawah 3 persen PDB," kata Agusman.

Diketahui, defisit neraca perdagangan Oktober 2018 bersumber dari neraca perdagangan nomigas dan neraca perdagangan migas. Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif Januari-Oktober 2018, neraca perdagangan Indonesia mencatat defisit 5,51 miliar dollar AS.

Defisit neraca perdagangan nonmigas tercatat 0,39 miliar dollar AS, setelah pada bulan sebelumnya mencatat surplus 1,32 miliar dollar AS. Defisit ini dipengaruhi kenaikan impor nomigas yang melebihi peningkatan ekspor nonmigas.

Peningkatan impor nonmigas tercatat sebesar 2,39 miliar dollar AS (mtm), terutama berupa bahan baku/penolong dan barang modal, antara lain mesin dan pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, besi dan baja, plastik dan barang plastik, serta ampas/sisa industri makanan.

Sementara itu, ekspor nonmigas meningkat 0,68 miliar dollar AS (mtm), didorong komoditas manufaktur seperti, kendaraan dan bagiannya, perhiasan/permata, alas kaki, dan bahan kimia anorganik. Dengan perkembangan ini, neraca perdagangan nonmigas secara kumulatif Januari-Oktober 2018 mencatat surplus sebesar 5,22 miliar dollar AS.

Sementara defisit neraca perdagangan migas pada Oktober 2018 tercatat 1,43 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya yang sebesar 1 milliar dollar AS.

Kenaikan defisit neraca perdagangan migas terutama dipengaruhi impor migas yang meningkat sebesar 0,62 miliar dollar AS (mtm), terutama akibat kenaikan impor minyak mentah, hasil minyak, dan gas.

Sementara itu, ekspor migas meningkat lebih terbatas yakni sebesar 0,20 miliar dollar AS (mtm), didorong oleh ekspor gas yang meningkat di tengah ekspor minyak mentah dan hasil minyak yang menurun. Dengan perkembangan ini, neraca perdagangan migas secara kumulatif Januari-Oktober 2018 mencatat defisit sebesar 10,74 miliar dollar AS.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/16/063508926/bi-neraca-perdagangan-defisit-sejalan-dengan-investasi

Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke