Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Demo "Driver", Go-Jek Sediakan Kopdar

Hal ini menyusul aksi demonstrasi pengemudi yang tergabung dalam Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) beberapa waktu lalu. Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan, salah satunya menghapuskan kebijakan suspensi.

VP Corporate Affairs Go-Jek Indonesia, Michael Say, mengungkapkan, demo yang digelar Aliando itu merupakan hak mereka. Sehingga Go-Jek tidak mau mempermasalahkan dan melaranganya.

"Kalau penyampaian aspirasi tentunya haknya mitra, cuma kami punya wadah atau kanal Kopdar (Kopi Darat). Kanal Kopdar selalu kami komunikasikan ke mitra-mitra,silakan gabung," kata Michael di kantornya, kawasan Blom M, Jakarta Selatan, Jumat (23/11/2018).

Michael menjelaskan, persoalan ini sudah mereka bahas dalam internal Go-Jek untuk segera dicarikan solusinya. Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan ihwal ini kepada pemeritah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Jadi koorndinasi itu sudah berjalan, komunikasi juga sudah jalan," ungkapnya.

Menurut dia, demo yang digelar selama ini belum tentu mewakili seluruh driver di dalam komunitas Go-Jek seluruh Indonesia. Meskipun demikian, Go-Jek terus berusaha memperbaiki segala kekurangan dan akan melakukan perubahan aturan.

"Kami selalu melihat perubahan adjustment itu terjadi melalui Kopdar. Karena Kopdar yang membuat kami mewakili seluruh komunitas yang ada. Jadi perubahan itu ada," imbuhnya.

Ia menyebutkan, salah satu perubahan itu ada dalam sistem suspensi. Ini diubah melalui Kopdar-Kopdar yang telah dilaksanakan.

"Kita ubah berdasarkan hasil Kopdar, aspirasi mitra. Selain itu, sistem insentif yang lebih baik. Itupun berdasarkan Kopdar dan selalu kami komunikasikan," ucap dia.

Sementara itu, VP Driver Community Go-Jek Indonesia, Jaka Wiradisuria menambahkan, para driver tidak perlu melakukan demo. Karena melalui Kopdar yang telah dibangun dapat menampung seluruh aspirasi maupun keluhan.

"Aspirasi yang kami dengarkan di Kopdar ini dan apa yang disampaikan di demo tidak jauh berbeda. Hampir sama malah saya pikir," kata Jaka.

Jaka menilai, hadirnya Kopdar di tengah-terngah mitra Go-Jek, sudah sangat efektif memberikan ruang kepada mereka. Supaya bisa langsung menyampaikan selah keluh keseh mereka dan akhirnya dicarikan solusi.

"Jadi wadah tersebut sudah efektif mendengarkan (driver), namun tentunya perlu perbaiki dengan solusi-solusi yeng tepat sehingga mereka mera benar-benar didengarkan," tuturnya.

Ia menjelaskan, pembahasan dalam Kopdar sangat beragam. Mulai mendengarkan masukan mitra, menyampaikan soal kebijakan baru dan linnya. Intinya bagaimana mensosialisasikan dan mendegarkan mitra.

"Saya tidak menjadikan target Kopdar untuk meredam aksi demonstrasi para driver. Bahwa kami merasa yang penting mendengarkan (aspirasi mereka) seluas-luasnya," tutupnya.

Sebelumnya, Kemenhub mengancam akan memberi sanksi kepada operator transportasi online termasuk Go-Jek terkait masalah tersebut.

"Suatu waktu kalau sudah berlebihan akan kita beri sanksi," kata Menhub Budi Karya Sumadu beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/23/141441226/soal-demo-driver-go-jek-sediakan-kopdar

Terkini Lainnya

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke