"Level rupiah kan sekarang di Rp 14.500 sampai Rp 14.600 ini saya rasa level yang sangat sehat dan akan tertahan sampai akhir tahun," jelas Wimboh ketika ditemui awak media di kawasan Gedung BI, Jumat (23/11/2018).
Lebih lanjut Wimboh menjelaskan, tekanan yang mulai mereda disebabkan normalisasi kebijakan moneter yang dilakukan oleh Amerika Serikat juga mulai mereda.
"Kalau terlalu kenceng imbas ke negara berkembang itu juga sudah kelihatan, seperti masalah di Argentina, Turki, dan Venezuela, ini sudah dilihat semua permasalahan di negara berkembang dan akan berimbas kembali pada perkeonomian negara maju, termasuk AS," jelas Wimboh.
Wimboh menjelaskan, ketika negara berkembang mengamai tekanan, maka kemampuan negara berkembang untuk menyerap produk-produk dari negara maju. Padahal, negara maju juga mengandalkan negara berkembang sebagai pasar mereka. Sehingga, normalisasi kebijakan tersebut harus dilakukan secara terukur.
"Normalisasi kebijakan negara maju impactnya ke negara berkembang harus sangat terukur," ujar dia.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/23/173000926/ojk--tekanan-terhadap-rupiah-mereda-hingga-akhir-tahun
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan