Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasar Batu Bara Domestik Dipandang Menjanjikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar batu bara di dalam negeri dipandang masih cukup menjanjikan. Penyerapan dari sektor industri dan pembangkit listrik menjadi penggerak pertumbuhan bisnis batu bara domestik.

“Kami melihat pasar batu bara di dalam negeri masih menjanjikan. Ada kebutuhan cukup besar dari sektor industri di Pulau Jawa dan pembangkit listrik PLN di berbagai lokasi,” ujar Denny Chandra, Direktur Utama PT Atria Multi Energi dalam pernyataannya, Minggu (25/11/2018).

Meski permintaan cukup tinggi, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperlihatkan bahwa sekitar 75 persen batu bara dikirim ke luar negeri. Per akhir September 2018 tercatat produksi batu bara mencapai 344 juta ton, adapaun sekitar 259,1 juta ton dikirim ke pasar ekspor.

Di sisi lain, Kementerian ESDM menetapkan Harga Batu bara Acuan (HBA) November 2018 sebesar 97,90 dollar AS per ton. Harga tersebut lebih rendah 2,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 100,89 dollar AS per ton.

Terkait sektor industri, tambah Denny, permintaan masih mengalir dari industri atau manufaktur di kawasan Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Menggeliatnya sektor manufaktur di Pulau Jawa dipastikan bakal terus menggenjot konsumsi batu bara.

“Di Jawa Timur saja permintaannya bisa mencapai 750.000 ton per bulan", sebut dia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, baru-baru ini, mengatakan pihaknya optimistis pertumbuhan industri manufaktur mencapai 5 persem pada 2019. Untuk tahun ini, berdasarkan catatan Kemperin, industri pengolahan nonmigas masih menunjukkan kinerja yang positif.

Pada kuartal II 2018 sektor ini tumbuh hingga 4,41 persen atau lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 3,93 persen.

“Permintaan batu bara masih bermunculan dari sektor industri manufaktur makanan, tekstil hingga semen,” ujar Denny.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/26/013202126/pasar-batu-bara-domestik-dipandang-menjanjikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke