Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Harus Serius Genjot Ekspor Jangka Pendek dan Panjang

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia dipandang perlu menyiapkan program jangka pendek maupun jangka panjang untuk meningkatkan ekspor barang dan jasa. Ini dilakukan untuk menekan defisit transaksi berjalan, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan cadangan devisa.

Selain itu, pemerintah juga harus sungguh-sungguh melakukan pengendalian impor. Program tersebut harus diimplementasikan secara sungguh-sungguh oleh jajaran pemerintahan. Dengan demikian, dunia usaha merasakan bahwa pemerintah secara sungguh-sungguh mengawal regulasi yang sudah dibuat.

“Meskipun defisit transaski berjalan saat ini belum terlalu berbahaya, namun bila terjadi terus menerus dan kita banyak bergantung kepada negara lain itu menjadi sangat berbahaya. Solusinya tidak bisa diselesaikan hanya lewat crash program. Program tersebut harus dapat meningkatkan nilai ekspor. Jika kita dapat melakukan program peningkatan ekspor berarti kita dapat membuat program peningkatan nilai tambah apapun yang dihasilkan oleh tenaga kerja kita di dalam negeri,” papar Andy Azisi Amin, Dosen Laboratorium Statistik P3M Universitas Indoensia (UI) dalam pernyataanya, Senin (26/11/2018).

Andy mengungkapkan, pelebaran defisit transaksi berjalan harus menjadi perhatian penting pembuat kebijakan dalam hal ini pemerintah. Sebab, bila ketergantungan terhadap impor migas besar, defisit neraca perdagangan migas semakin melonjak, ketahanan energi menjadi krusial di tengah pelemahan Rupiah dan naiknya harga minyak dunia.

Pada kesempatan yang sama, dosen kebijakan publik Institut STIAMI Eman Sulaeman Nasim mendukung program pemerintahan  Presiden Joko Widodo, yang akan merubah defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan dengan cara meningkatkan ekspor. Agar nilai ekspor lebih besar, perlu dilakukan upaya menyiapkan produk-produk yang berkualitas termasuk dari sisi desain dan kemasan.

Pun harus dilakukan diversifikasi pasar.  Namun program Presiden tersebut tidak cukup hanya diucapkan presiden  namun harus diimplementasikan oleh jajaran di bawahnya.

“Implementasi di lapangan, sering kali jauh dari kenyataan. Program Presiden Joko Widodo harusnya didukung dengan kerja keras oleh aparat dibawahnya. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas produk eksport dan nilai ekspor harus terus diupayakan,” sebut Eman.

Eman menyarankan pemerintah untuk bisa meniru apa yang dilakukan pemerintah China  dan India. Yakni memanfaatkan kelebihan jumlah penduduk untuk dapat meningkatkan ekspor.  Jumlah penduduk yang besar harus dikolarborasikan dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki serta kemajuan teknologi, sehingga menghasilkan produk ekspor yang lebih baik

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/26/130454226/pemerintah-harus-serius-genjot-ekspor-jangka-pendek-dan-panjang

Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke