Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Suku Bunga Tinggi, Pertumbuhan Kredit Konsumen BCA Tertekan

"Kredit konsumen, kalau KPR, KKB itu pengaruh, bunga naik langsung permintaan menurun, tapi kalau kredit untuk modal kerja, investasi, orang melihat prospek pasar," ujar Presiden Direktkur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja ketika ditemui selepas Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Centre, Selasa (27/11/2018).

Menurut Jahja, kebutuhan akan kredit modal kerja dan investasi masih cukup baik lantaran kemampuan belanja domestik juga masih cukup tinggi.

"Kalau prospek pasar bagus, buying power kuat, permintaan meningkat, otomatis orang nambah kredit biar bunga naik-naik sedikit nggak apa," lanjut dia.

Sementara hingga September lalu, pertumbuhan kredit BCA mencapai 17 persen (yoy). Angka tersebut melampaui target pertumbuhan kredit BCA di tahun 2018 yang berada di kisaran 8 hingga 9 persen. Sementara tahun depan, Jahja memperkirakan pertumbuhan kredit perseroan di kisaran 10 persen.

"Kita naik tetapi konservatif lah, 10 persen, nanti seperti tahun ini biarpun target kita cuma 8 sampai 9 persen tapi sekarang sampai September kemarin 17 persen," ujar Jahja.

Menurut Jahja, kredit konsumen yang sedikit tertekan tak akan terlalu berpengaruh terhadap kinerja perseroan secara keseluruhan. Justru menurutnya yang menjadi masalah adalah likuiditas.

Pasalnya saat ini rasio pembiayaan terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio/LFR) di industri perbankan secara keseluruhan telah mencapai 94 persen. Meski LFR BCA hjngga saat ini masih berada di posisi 82 persen.

"Likuditas sih oke, kalau kita sekarang 82 persen, industri 94 persen, memang agak ketat ya di pasar, kita jaga di 82 persen lah maksimum 85 lah mungkin (hingga akhir tahun," tukas dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/27/200000826/tren-suku-bunga-tinggi-pertumbuhan-kredit-konsumen-bca-tertekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke