Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dongkrak Ekonomi, PLN Ingin Turunkan Tarif Listrik untuk Industri

Direktur Perencanaan Korporat PT PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, tarif listrik tidak berubah. Ia berharap ke depannya industri mendapat keringanan tarif listrik dalam mendukung kegiatan operasionalnya.

"Harapan kami mampu menurunkan tarifnya nanti untuk industri supaya boosting ekonominya naik," ujar Syofvi di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Syofvi mengatakan, belakangan investor menarik diri karena kondisi listrik Indonesia yang tidak stabil. Namun, PLN kini terus membuat perbaikan. Utamanya dengan program listrik 35.000 megawatt yang ditargetkan rampung awal tahun depan. Menurut dia, tarif listrik yang terjangkau akan menumbuhkan kembali minat investasi di Indonesia.

"Selain kecukupan, yang kami jaga kualitas untuk industri," kata Syofvi.

Sebab, sejumlah investor ingin kualitas kelistrikan seperti bandara. Jika listrik padam, maka akan mengganggu proses produksi.

"Jangankan padam, kedip saja mereka tidak mau," kata dia.

Syofvi mengatakan, dalam meningkatkan daya saing, PLN menjaga tarif tetap stabil seraya meningkatkan kualitasnya. Di samping itu, PLN juga mendorong pemakaian energi dalam negeri.

"Ke depannya bagaimana membangun industri pembangkitan. Ini yang kami kejar untuk target Kementerian Perindustrian," kata Syofvi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/28/061700726/dongkrak-ekonomi-pln-ingin-turunkan-tarif-listrik-untuk-industri

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke