Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Libur Natal dan Tahun Baru, Penumpang Kereta Api Diprediksi 5,3 Juta Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memprediksi jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api pada periode liburan Natal dan Tahun (Nataru) 2018 meningkat. Adapun kenaikannya diprediksi mencapai 4 persen.

Hal ini disampaikan Direktur PT KAI Edi Sukmoro dalam konferensi pers di Jakarta Railway Center (JRC), Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018). Tren peningkatan jumlah penumpang tersebut, kata Edi, sudah mulai terlihat.

"Prediksi jumlah penumpang naik, (yakni) 5,3 juta (penumpang). Naiknya diperkirakan 4 persen," sebut Edi.

Ia menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya menyediakan ratusan perjalanan kereta api untuk melayani masyarakat saat periode Nataru. KAI hingga kini sudah mempersiapkan sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia (SDM).

"Total perjalanan yang akan kita rencanakan 394 tahun ini, tahun lalu hanya 375 perjalanannya," sebut Edi.

Adapun periode liburan Nataru pada tahun ini berlangsung selama 18 hari, yakni 20 Desember 2018-6 Januari 2019.

Dia menyebutkan, pada Nataru tahun lalu, penumpangan yang menggunakan kereta api juga terbilang banyak yakni 5,1 juta orang. Adapun jenis kelas kereta api yang disediakan adalah  luxury, priority, eksekutif, bisnis, dan ekonomi.

"Hingga per 3 Desember 2018, tiket yang sudah terjual sudah sekitar 38 persen dan sisanya 62 persen dari persediaan tempat duduk (TD)," tuturnya.

Tahun ini KAI menyiagakan 444 unit lokomotif dan 1 unit lokomotif cadangan, serta 1.637 unit kereta dan 218 unit kereta cadangan. Ini diharapkan dapat melayani masyarakat yang pergi dan sebaliknya saat Natura.

"Kita juga menyiapkan personel keamanan. Jadi, kita ingin meyakin bahwa kita didukung dengan keamanan yang penuh, baik dari sekuriti maupun TNI-Polri," tandasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/03/162833726/libur-natal-dan-tahun-baru-penumpang-kereta-api-diprediksi-53-juta-orang

Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke