Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Fluktuatif, Pengusaha Makanan dan Minuman Kebingungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terus bergerak dalam satu tahun terakhir membuat pengusaha kebingungan.

Pasalnya, setelah menembus batas psikologis Rp 15.000 per dollar AS pada bulan Oktober lalu. Namun, kali ini nilai tukar rupiah di pasar spot Bloomberg sudah menguat ke Rp 14.244 per dollar AS.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S Lukman menyatakan, jika rupiah bergerak terlampau kuat terhadap dollar AS, akan berpengaruh kepada kondisi ekspor-impor serta produksi dari industri makanan dan minuman.

"Yang kita inginkan nilai yang stabil, karena kalau terlalu kuat juga membingungkan," ujar Adhi ketika ditemui awak media selepas acara diskusi di Jakarta, Senin (3/12/2018).

Dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung fluktuatif seperti saat ini, banyak pengusaha makanan dan minuman yang kebingungan ketika harus menentukan harga ekspor.

"Kita lihat ketika pameran Trade Expo, banyak buyer datang kemudian mereka menekan harga karena pada saat itu kurs masih Rp 15.300 akhirnya produsen pakai pedoman kasih Rp 15.000 daripada mereka enggak jualan, terus tiba-tiba hari ini Rp 14.200," ujar Adhi.

Dirinya juga mengaku kebingungan dengan berbagai proyeksi ekonom. Ini lantaran banyak yang mengatakan nilai tukar rupiah masih akan bergerak melemah terhadap dollar AS hingga Rp 16.000, ada beberapa pula yang mengatakan akan bergerak di bawah Rp 14.000 per dollar AS.

Dirinya pun berharap rupiah segera bergerak stabil agar pengusaha dapat segera menyesuaikan harga baik bahan baku atau hasil produksi mereka.

"Kalau sudah ada keseimbangan baru paling di antara Rp 14.500 per dollar AS atau Rp 15.000 per dollar AS, kalau lebih kuat dari itu berat, kalau lebih rendah juga agak berat," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/03/184358726/rupiah-fluktuatif-pengusaha-makanan-dan-minuman-kebingungan

Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke