Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsumen Indonesia Butuh Pengalaman yang Menarik saat Berbelanja Online

Head of Traffic Management Lazada Indonesia Haikal Anggoro menyebut bahwa karakter konsumen di Asia dan negara-negara lain cukup beragam. Jika dibandingkan, konsumen di Asia terutama di Indonesia sangat terpengaruh dengan consumers engagement atau bagaimana para pelaku ini bisa menempatkan konsumennya sedekat mungkin.

“Karakter customer beda-beda, misalnya kalau di barat sangat fungsional, dia udah tahu mau belanja apa tinggal masukkan keyword yang sesuai, langsung beli dan bayar/pergi. Sedangkan kalau di Asia lebih ke engagement, belanja bukan sekedar belanja,” ujar Haikal di Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).

Haikal memaparkan, konsumen tersebut utamanya yang baru-baru merasakan berbelanja secara daring membutuhkan sarana untuk mencari tren terkini lewat pengalaman belanjanya.

“Sehingga kita rangkul sedekat mungkin dengan entertaintment, pengalaman menyenangkan, ada gimmick juga, dan lain-lain,” ucap dia.

Oleh karenanya, fitur-fitur entertaintment dan game dalam aplikasi belanja yang bisa diselipkan iming-iming vocher dan penawaran menarik lainnya jadi salah satu cara untuk menggaet konsumen dengan pasar yang lebih luas.

“Jadi itu fitur-fitur yg pengen kita majuin, sekarang engagement tools pake shake it dan slash it, tapi selain itu ada feed yang kita tunjukkan juga,” papar Haikal.

Intinya, pengalaman belanja konsumen tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan secara fungsional saja, tapi pengalaman belanja yang dirasakannya pun dimainkan.

“Kami ingin membuat pengalaman belanjanya itu terjalin, bukan hanya fungsional. Kita sudah lewat fase itu,” tandas Haikal.

Perangkat Tambahan

Senada dengan Haikal, Ketua Umum Indonesian E-Commerce Association (idEA) Ignatius Untung juga sependapat. Ia mengungkapkan bahwa salah satu strategi untuk merangkul pasar lebih banyak adalah dengan adanya perangkat tambahan seperti games dan entertaintment channel dalam aplikasi e-commerce ataupun market place yang ditawarkan kepada konsumennya.

“Sebenernya strateginya lebih berusaha target untuk viral, misalnya yang tadinya tidak mau coba dan yang tadinya tidak percaya belanja online, karena temannya ikut main, jadinya ikut main juga. Trennya jadi familiar dan harapannya jadi pake (belanja online),” ujar Untung kepada Kompas.com, Selasa (4/11/2018).

Untung menambahkan, secara umum memang ini bentuk strategi agar e-commerce atau market place tersebut bisa dikenal banyak khalayak.

“Untuk konsumen (pengalaman) dan untuk mendapatkan titik viralnya. Itukan mirip-mirip secara konsep seperti Pokemon Go, di mana dia permainan tapi ada experience-nya dan terbukti besar dimana-mana. Strategi secara umum untuk menggaet lebih banyak konsumen,” tandas dia.

Sebagai informasi, saat ini ada beberapa e-commerce dan market place yang memiliki aplikasi entertaintment ataupun game experince dalam laman belanjanya. Sebut saja Shake It Lazada, Goyang Shopee oleh Shopee, Shake Shake Tokopedia, dan Shake-a-thon Bukalapak.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/05/053000926/konsumen-indonesia-butuh-pengalaman-yang-menarik-saat-berbelanja-online

Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke