Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK: Investor Jangan Hitung-hitungan Keuntungan Produk Syariah

Oleh karena itu, OJK mendorong keberpihakan terhadap pasar modal dan ekonomi syariah lebih besar sehingga bisa bersaing dengan produk konvensional.

"Bukan terbatas pada produk dan akad, tapi pemahaman bahwa pasar modal syariah ini merupakan tuntutan kebutuhan umat islam di Indonesia," ujar Hoesen di Jakarta, Rabu (5/11/2018).

Sayangnya, pertumbuhan ekonomi syariah cenderung lambat dibandingkan produk konvensional. Kemungkinan hal ini disebabkan karena yield produk syariah tak sebesar instrumen konvensional. Pengetahuan masyarakat mengenai instrumen syariah juga masih minim sehingga merasa lebih aman menggunakan produk konvensional.

"Keberpihakan kita terhadap ekonomi syariah adalah kepada prinsip-prinsip syariahnya, bukan semata-mata mengejar yield atau peruntungan," kata Hoesen.

Hoesen mengatakan, perlu ada perubahan pola pikir investor terhadap produk syariah yang seolah termarjinalkan. Ke depannya, jangan lagi investor terjebak dengan instrumen non syariah karena cara berpikirnya untuk mengejar keuntungan.

Dengan capaian pertumbuhan sukuk, konstituen saham syariah, hingga reksa dana syariah tahun ini, Hoesen optimistis pasar modal syariah mampu berkembang lebih dri sebelumnya.

"Insya Allah ke depan instrumen syariah akan berkembang dan semakin besar. Penggunanya bisa bank, bisa beberapa pihak, bank syariah, misalnya," kata Hoesen. . 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/05/132819526/ojk-investor-jangan-hitung-hitungan-keuntungan-produk-syariah

Terkini Lainnya

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke