Contoh di Aceh Tengah ada di 6 wilayah, yakni Bener Meriah, Gayo Lues, Solok, Agam, Tanah Datar dan Solok Selatan.
Di wilayah Sumatera Utara malah muncul tiga sentra baru potensial yaitu Karo, Simalungun dan Humbang Hasundutan.
Sentra baru juga mulai muncul di Merangin, Kerinci, Kepahiang, Rejang Lebong, Muara Enim hingga OKU Selatan.
"Wilayah gugusan Bali, Nusa Tenggara juga mulai bangkit lagi seperti di Tabanan, Bangli, lombok timur, di NTB, TTS di NTT. Pun dengan Zona Sulawesi di Bantaeng, Enrekang, Sigi, Donggala, Poso, Minahasa dan Minsel,” ungkapnya.
Perlu diketahui, sentra baru yang tumbuh dan berkembang umumnya menggunakan varietas lokal, seperti Lumbuh Hijau, Lumbuh Kuning, Lumbu Putih, Sangga Sembalun dan Tawangmangu Baru.
Rata-rata produktivitasnya 8 hingga 15 ton per ha dan bisa di panen setelah berumur 110 sampai 130 hari setelah tanam.
"Kami yakin, dengan melihat dinamika dan perkembangan lapangan, swasembada bawang putih bisa kami raih dan capai pada 2021,” tutup Suwandi.
Pada 2021, Kementan Optimis Swasembada Bawang Putih
"Tahun depan kami upayakan minimal 10.000 ha lagi dari APBN dan 8.000 ha dari skema wajib tanam guna menggenjot produksi dalam negeri. Tentunya ini akan semakin memantik geliat bawang putih di dalam negeri,” ujarnya.
Lebih lanjut Suwandi menguraikan wilayah Sumatera yang selama ini tidak terdengar akan pengembangan bawang putih kini mulai bermunculan.
Contoh di Aceh Tengah ada di 6 wilayah, yakni Bener Meriah, Gayo Lues, Solok, Agam, Tanah Datar dan Solok Selatan.
Di wilayah Sumatera Utara malah muncul tiga sentra baru potensial yaitu Karo, Simalungun dan Humbang Hasundutan.
Sentra baru juga mulai muncul di Merangin, Kerinci, Kepahiang, Rejang Lebong, Muara Enim hingga OKU Selatan.
"Wilayah gugusan Bali, Nusa Tenggara juga mulai bangkit lagi seperti di Tabanan, Bangli, lombok timur, di NTB, TTS di NTT. Pun dengan Zona Sulawesi di Bantaeng, Enrekang, Sigi, Donggala, Poso, Minahasa dan Minsel,” ungkapnya.
Perlu diketahui, sentra baru yang tumbuh dan berkembang umumnya menggunakan varietas lokal, seperti Lumbuh Hijau, Lumbuh Kuning, Lumbu Putih, Sangga Sembalun dan Tawangmangu Baru.
Rata-rata produktivitasnya 8 hingga 15 ton per ha dan bisa di panen setelah berumur 110 sampai 130 hari setelah tanam.
"Kami yakin, dengan melihat dinamika dan perkembangan lapangan, swasembada bawang putih bisa kami raih dan capai pada 2021,” tutup Suwandi.